Baca Juga: Tea Bridge, Wisata Favorit Spot Healing di Puncak Bogor, Menikmati Perkebunan Teh
Disebutkan, pemilihan lokasi untuk gedung tahan gempa yang didirikan pada tahun 1991 itu, atas dasar data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG saat itu menyatakan bahwa wilayah jalur selatan Jawa Barat tergolong daerah rawan gempa. Dalam kurun waktu 10 tahun, terjadi lebih dari 200 kali gempa dan perlu dibangun gedung dengan arsitektur tahan gempa.
Gedung dengan konsep isolasi getaran gempa itu, pada prinsipnya merupakan proteksi bangunan yang berada di atasnya, terutama terhadap getaran horizontal.
Baca Juga: Offroad Komodo Pilihan Wisata Adrenalin di Perkebunan Teh PTPN VIII Gunung Mas, Puncak, Bogor
Gerakan vertikal dari getaran gempa tidak berpotensi menimbulkan kerusakan. Hal itu karena gerakan vertikal umumnya memiliki amplitudo yang lebih kecil dibandingkan dengan komponen pergerakan horizontal.
Gambaran
Gedung tahan gempa Tenjoresmi PTPN VIII (PT Perkebunan Nusantara VIII) dibangun atas kerja sama dengan tujuh negara, yaitu Inggris, Malaysia, Indonesia, Belanda, Prancis, Jepang, dan Singapura.
Berdasarkan rencana pembangunannya, areal emplasemen, mess, dan gedung dibangun di lahan seluas lima hektare.
Baca Juga: Dinar Candy Bawa Orangtua Jalan-jalan ke Singapura, Pasca Gempa di Cianjur