DESKJABAR – Telah terjadi gempa magnitude 5,6 yang terjadi Jumat 18 November 2022 pukul 20:37 WIB malam di Samudera Hindia Bengkulu, namun tidak berpotensi tsunami.
Hingga Sabtu 19 November 2022 pagi pukul 06.00 WIB, telah terjadi 13 gempa susulan namun semuanya tidak berpotensi memunculkan gelombang Tsunami.
Sumber gempa yang terjadi di Samudera Hindia itu, dirasakan hingga ke Enggano, Muko-muko, Bengkulu Utara, Kota Bengkulu, dan Liwa.
Baca Juga: Hari Ini Baru Saja Terjadi Dua Kali Gempa M 6,8 dan M 5,6 di Bengkulu, BMKG: tak Berpontesi Tsunami
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami - BMKG, Daryono melalui akun Twitternya @Daryono BMKG menyebutkan, pasaca gempa magnitude 6,8 Jumat malam, hingga Sabtu pukul 06.00 WIB terjadi 13 kali gempa susulan.
Menurutnya, gempa susulan tersebut dengan megnitudo bervariasi dan semuanya tidak berpotensi tsunami.
Seperti diketahui informasi yang disebarluaskan di akun Twitter BMKG semalam, terjadi 2 kali gempa yang berpusat di samudera Hindia Bengkulu.
Dalam pemberitahuannya, BMKG menyebutkan bahwa pada Jumat 18 November malam telah terjadi 2 kali gempa berkekuatan magnitude 6,8 dan 5,6.
Dalam informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi bahwa gempa pertama terjadi pukul 20:37:06 WIB berkekuata M 6.8 kedalaman 10 kilometer di 187 km Barat Laut Enggano Bengkulu.
Sedangkan gempa kedua kalinya pada pukul 21:07:00 WIB berkekuatan M 5,6 di kedalaman 10 kilometer di 213 km Barat Laut Enggano Bengkulu.
BMKG pun mengkonfirmasi bahwa gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Daryono memaparkan bahwa gempa dirasakan di Enggano IV MMI, Muko- Muko , Bengkulu Utara, Kota Bengkulu III-IV MMI, dan Liwa II MMI.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi Bengkulu ini tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono.
Daryono pun menampilkan hasil pantauan Tide Gauge yakni pendeteksi tsunami yang dipasang di perairan untuk mendeteksi adanya gelombang.
Tide Gauge memperlihatkan Seblat dan P Baai yang terdekat epicenter tidak menunjukkan ada anomali muka laut. Berarti gempa tersebut tidak berpotensi munculnya gelombang tsunami. ***