DESKJABAR - Isu potensi gempa megathrust hingga berkekuatan M 9,1 santer dan membuat sebagian masyarakat khawatir. Apakah yang bisa kita lakukan jika bencana itu datang?
Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami - BMKG berkali-kali mengingatkan info potensi gempa megathrust yang mengakibatkan tsunami bukan prediksi atau peringatan dini. Jadi masyarakat tak perlu khawatir berlebihan.
Terakhir, Daryono mengingatkan hal itu pada Senin 14 November di akun Twitternya @DaryonoBMKG. Karena potensi megathrust tidak sama dengan prediksi atau peringatan dini, maka jangan dimaknai keliru.
"Seolah akan terjadi dalam waktu dekat," tulisnya.
Modelling tsunami yang dibuat, katanya, hanya untuk acuan mitigasi. "Untuk itu, masyarakat diimbau tetap tenang, beraktivitas di pantai, melaut, berdagang, dan berwisata," ungkapnya menegaskan.
Hal senada juga disampaikan oleh Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam konperensi pers daring "Disaster Briefing", Senin 14 November 2022.
Ia membenarkan ada potensi hujaman megalempeng laut ke lempeng darat yang memungkinkan kegempaan di atas magnitudo 8 bahkan bisa menjadi M 9 jika dua segmen lempeng tektonik bertumbukan bersaman.
Ia menyebutkan selatan Jawa memiliki dua segmen megathrust, yakni segmen selatan Jawa bagian barat dan segmen selatan Jawa bagian timur. Masing-masing berpotensi melepaskan gempa dengan magnitudo di atas 8.