Network
DESKJABAR – Tragedi memilukan datang dari daerah Tulungagung, seorang ibu bunuh diri sambil mengajak anaknya yang baru berusia sembilan tahun.
Ada dugaan ibu itu mengakhiri hidupnya karena diduga menderita ketakutan finansial, walaupun alasannya tidak menjelaskan secara detail melalui surat wasiatnya, ia hanya menulis tak kuat menahan beban hidup.
Ketakutan finansial memang sering melanda perasaan orang yang mengalaminya, namun bagi orang berduit hal itu tidak terlalu berpengaruh.
Walaupun demikian ketakutan finansial bisa saja terdampak pada yang berduit, karena uang diperolehnya mesti dikembalikan sebagai pinjaman kepada bank.
Baca Juga: Google Doodle Merayakan Tempe Mendoan, Padahal Hari Ini dan Besok Pedagang Mogok Jualan
Menurut akun Twitter @dkylb_media, ketakutan finansial terdampak kepada tensi yang dialami lingkaran orang miskin, sehingga bisa saja ia mengalami kehilangan akal sehat.
Namun, mengakhiri hidup ternyata bukan saja dominasi orang miskin, seperti orang kaya pun dikabarkan tewas melalui bunuh diri. Misalnya, di Korea atau Jepang banyak artis yang mengakhiri hidupnya.
Menurut ustadz Fatih Karim, bunuh diri yang dilakukan seseorang bukan alasan kemiskinan atau kekayaan.
Kecuali itu, Ustadz Adi Hidayat sempat berceramah bahwa hidup dan mati adalah rahasia Allah SWT.
"Namun, seandainya jika selalu melihat hal tersebut, maka kematian semakin dekat," kata Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat berceramah, seseorang yang waktu meninggal makin mendekat, ia akan selalu melihat hal itu sebagai pertanda.
Akun Twitter @hereummm sempat mengunggah sebuah bank swasta yang membuat sebuah shelter bertuliskan 'Financial Fears', sehingga tulisan itu banyak mengundang berbagai komentar para netizen.
Seperti diungkapkan akun Twitter @imhasoniq_12: Termenung liat instalasi Danamon di Sarinah. Ngerasa ketampar karena finansial ku yang belum bener sampai detik ini.
Akun @laaalaaa0017 menyebutkan, Keren banget ga sih instalasi Danamon tentang Ketakutan Finansial yg relate abis.
Apakah peristiwa tragis yang dialami seorang ibu yang mengajak anaknya bunuh diri di Tulungagung sebagai ketakutan finansial?
Seperti dilansir DeskJabar.com dari hajinews.id, Kepala seksi Hubungan masyarakat Polres Tulungagung, (Iptu) Mohammad Anshori menuturkan, pihaknya setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara, ditemukan gelas berikut sendok, yang diduga dipakai korban untuk minum racun.
Seorang ibu berinisial PN (41) alamat di Tulungagung nekat mengakhiri hidupnya diduga minum racun. Sedihnya, ia pula mengajak anaknya, KV, yang baru berumur 9 tahun.
'Dugaan sementara meninggalnya korban, diduga karena racun jenis potasium,' jelas Anshori pada Minggu 23 Oktober 2022.
Kepolisian setempat menemukan pula beberapa lembar surat yang diduga surat wasiat tidak jauh dari jenazah.
Sebelum mengakhiri hidupnya korban mengaku sengaja mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri dan mengajak anaknya.
Dalam surat wasiat itu tertulis bahwa korban mengaku tak kuat menahan beban hidup.
Tetapi, pada surat itu tidak ditulis mengenai apakah yang menjadi beban hidup yang dialaminya, sehingga ia nekat membawa anaknya.
Disclaimer: Informasi dalam artikel di atas bukan sebagai bentuk inspirasi terhadap siapa saja untuk mengerjakan tindakan serupa.***
