"Sama pak, kami minta seperti tadi berkata jujurlah sejujur-jujurnya agar pemulihan nama anak saya jangan skenario itu terus, tentu anak saya sudah terbunuh secara sadis dan keji masih saja sudah difitnah ini terus," kata Rosti Simanjuntak sambil menangis tersedu.
Semakin berbicara Rosti Simanjuntak semakin keras tangisannya.
"Saya tanya, Bharada E kan ada di dalamnya mohon saling berkata jujur. Saling mengampuni berkata jujurlah sejujur-jujurnya jangan ada pembohong dengan berbohong terus."
"Sebagai orang tua kami terpukul berat dengan kehilangan anak kami sudah dirampas nyawanya, sebenarnya secara manusia tidak ada hati nurani sedikitpun (kamu berupaya) menyelamatkan anakku," kata ibu Brigadir J kepada Bharada E.
Namun ia menyebutkan sebagai makhluk beriman harus memaafkan.
Baca Juga: Bima Arya Sugiarto: Bangunan Tanpa IMB Kawasan Zona Hitam Rawan Longsor Dibongkar, Warga Direlokasi
"Tapi kami masih diajarkan punya iman kepada Tuhan untuk saling mengampuni dan kami mohon agar arwah anak kami tenang, jujurlah, darahnya, tangisannya diterima disisinya. Ini satu kerinduan orang tua yang mengasihi anaknya mohon Bharada E, saya sebagai ibu, kamu punya ibu mohon berkata jujurlah anaku, jangan ada yang ditutupi," tutup Rosti menangis dengan hebat.
Majelis hakim memberikan kesempatan kepada yang lainnya. Sekarang giliran Tante Brigadir J yang berbicara.
Dan inilah yang berbicara tegas dan lantang kepada Brigadir. Kata pedas dan seolah makian pun di keluarkan.