Dalam pengerjaannya akan tetap menjaga kaidah-kaidah lingkungan hidup agar tidak banyak menimbulkan kerusakan alam, serta tetap memperhatikan kualitas sehingga bisa mendapatkan hasil yang semakin baik dan sesuai dengan standar internasional.
Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap dilengkapi dengan 10 simpang susun dan memiliki 2 jalur yang masing-masing memiliki 2 lajur selebar 3,60 m.
Baca Juga: Inilah Lokasi 10 Gerbang Tol Getaci, Tahap 1 Gedebage-Garut-Tasikmalaya Beroperasi Tahun 2024
Konstruksi yang digunakan untuk struktur permukaan tanah (at grade) dengan jenis perkerasan rigid pavement sepanjang 175,27 km dan struktur layang (elevated) dengan jenis perkerasan struktur dilapis Asphalt Concrete – Wearing Course (AC–WC)[15] sepanjang 22,26 km.
Selain itu, digunakan pula metode konstruksi pile slab sepanjang 9,12 km di area antara Gedebage – Majalaya (karena masalah friksi dan daya dukung tanah).
Kontruksi itu yakni struktur pondasi sistem kelompok tiang pancang (pile group)[17] yang diikat oleh bidang penutup tiang pancang (pile cap) untuk menahan dan meneruskan beban struktur secara merata ke bagian tanah yang mempunyai cukup daya dukung.
Kecepatan rencana jalan tol ini adalah 80 km/ jam di ruas Gedebage–Tasikmalaya dan 100 km/ jam di ruas Tasikmalaya–Cilacap.
Sejarah perjalanan tol Getaci
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini sejarah perjalanan pembangunan tol Getaci yang membentang dari Gedebage (Bandung), Garut, Tasikmalaya hingga Cilacap.
Pada tanggal 10 Desember 2021 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Nomor PB.02.01-Mn/2170 menetapkan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang beranggotakan beberapa Badan Usaha sebagai pemenang pelelangan investasi Jalan Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap.