Daging Sapi Terjangkit PMK Masih Bisa Dikonsumsi Asalkan Melalui Proses Pelayuan, Begini Kata Pakar

- 18 Juni 2022, 17:34 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Lamongan Yurohnur Efendi saat meninjau ternak sapi di wilayah Lamongan beberapa waktu lalu.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Lamongan Yurohnur Efendi saat meninjau ternak sapi di wilayah Lamongan beberapa waktu lalu. /Antara News/


DESKJABAR – Apakah daging hewan yang kena PMK aman dikonsumsi? Seorang pakar dari Universitas Airlangga, Prof Mustofa Helmi menyebutkan, daging sapi yang terkena PMK masih bisa dikonsumsi.

Daging sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) masih aman untuk dikonsumsi asalkan melalui proses pelayuan terlebih dahulu.

Demikian menurut penilaian Pakar Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, Prof Mustofa Helmi.

Baca Juga: Film The Visit Kembali Trending, Inilah Sinopsis dan Daftar Pemerannya

"Proses pelayuan adalah metode dengan cara daging digantung untuk menurunkan PH dari daging," ujar Prof Mustofa dihubungi melalui ponsel dari Surabaya, Selasa.

Dalam proses tersebut, kata Mustofa Helmi, akan terjadi enziminasi secara otomatis yang akan mampu menurunkan kontaminasi dari virus PMK.

"Jadi aman dikonsumsi masyarakat. Sebetulnya tanpa dilayukan dan langsung dimasak bisa saja, mati semua virusnya. Tapi kan tangan akan mudah tercemar," ucapnya.

Baca Juga: Bacakan Doa Mustajab Ini, Berbagai Kesulitan Cepat Hilang:Permohonan Agar Diberkahi Hidup

Tingkat penularan pada manusia sangatlah rendah, karena tergolong virus nonzoonosis, menurut Prof Mustofa, kecuali PMK sifatnya sangat menular terhadap ke sesama hewan mencapai 100 persen.

"Adanya virus PMK disebabkan oleh virus foot and mouth disease (FMD) dan Apthtae Epizooticae. Adapun ciri-cirinya adalah melepuh pada mulut sapi, kemudian juga teracak kakinya sapi," katanya.

Menurut Wakil Dekan 3 Bidang Kerja Sama dan Publikasi FKH Unair itu, adanya PMK sangat merugikan secara ekonomi.

Baca Juga: Kabar Baik! Tunjangan Insentif bagi Guru Madrasah Bukan PNS Segera Cair, Ini Penjelasan Menteri Agama

Misalnya, jika penyakit tersebut menyerang sapi perah, maka produksi susu akan menurun drastis, sehingga masyarakat akan rugi banyak.

"Kemudian, saat menyerang sapi maka akan terjadi kesulitan makan dan menyebabkan kekurusan. Dampaknya nilai jual jatuh," tuturnya.

Namun demikian, virus PMK merupakan suatu virus jika menyerang hewan sapi, dapat sembuh sendiri, yakni saat hari ke-14 sampai 21 terlewati akan terjadi tingkat kebaikan kesembuhan.

"Sudah sembuh sudah membaik. Jadi, tingkat mortalitas sangat rendah untuk sapi dewasa," katanya.

Baca Juga: Bobotoh Berduka, The Jakmania Ucapkan Bela Sungakwa : Jangan Ada Lagi Korban Jiwa Karena Sepak Bola

Tingkat mortalitasnya (kematian) sangat tinggi mencapai 50-60 persen, seandainya jika PMK menyerang anak sapi yang usianya enam bulan.

"Ini disebabkan karena virus pada anak sapi tidak hanya menyerang teracak kaki, tetapi mampu menembus miokardium otot jantung dari anak sapi, sehingga jika anak sapi mati terdapat bercak pada jantungnya," tuturnya

Dalam penanganannya, meskipun PMK masih menjadi kajian berbagai pihak, namun Prof. Mustofa menilai ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu membuat vaksin dari isolat lokal dan menggunakan desinfektan terhadap hewan terjangkit.

"Selanjutnya, bagi hewan yang terjangkit harus dikarantina agar tidak menyebarkan virus ke hewan ternak lainnya. Dengan begitu penyebaran bisa terkontrol," kata Prof. Mustofa.

Disclaimer: Artikel ini dikutip DeskJabar.com dari laman antaranews.com berjudul 'Pakar: Daging sapi terjangkit PMK aman dikonsumsi asal dilayukan dulu' yang ditulis Fiqih Arfani/Willy Irawan.***

 

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x