Eril Anak Ridwan Kamil Masih Dicari di Sungai Aare Swiss, Tere Liye Kritik Para Dukun

- 30 Mei 2022, 15:25 WIB
Sungai Aare, Bern, Swiss
Sungai Aare, Bern, Swiss /Google Maps

Tapi ketahuilah:

  1. Perbaiki adab kalian dalam dunia meramal.

Terserahlah kalian mau meramal pakai kartu kek, pakai batu, pakai daun, atau malah aplikasi Tik Tok di HP kek, terserah, tapi ayolah, jika kalian sedang meramal nasib orang lain. Misal, ada orang yg hanyut, kalian tdk perlu sok gaya bicara di media, posting di medsos, bahwa anak orang ini sudah mati, besok ketemunya di mana, dll

Itu tuh anak orang, Kun. Kamu kok mengumumkan kematian anak orang, padahal keluarganya masih terus berdoa, berharap yg terbaik.

Baca Juga: Tidak Perlu Jauh-Jauh Liburan ke Swiss dan Bali, di Garut Ada Tempat Wisata Antapura De Djati Bernuansa Eropa-

Bahkan saat kamu yakin 100% sudah mati, Kun, itu anak orang. Apa urusan kamu sih? Adab kamu itu di mana sih? Memanfaatkan musibah orang lain? Lantas sok baik hati, meramal.

Duh Gusti, kamu itu Kun, seriusan deh, Tim SAR 100% jelas lebih pintar dibanding kamu deh, mereka juga tahu, tapi mereka tetap fokus nyari, berharap yg terbaik, bukan malah rese.

Jadi tolong perbaiki adab kalian.

Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung Pertandingan Toulon Cup 2022, Timnas Indonesia Vs Venezuela, Live RCTI

  1. Tidak usah bawa2 agama, dll

Ini kadang menjengkelkan sekali loh. Jika kamu mau meramal, dan semua praktek perdukunan lainnya, jangan bawa agama deh. Terutama agama2 samawi. Ampun dah, kamu fokus saja ke konsep keyakinanmu, terserah apa versi keyakinanmu. Mau animisme 4.0, atau mau kebathinan modern.

Mau siapapun dukunnya di luar sana, jangan bawa2 agama pihak lain. Dukun kok bawa2 konsep agama samawi. Aduh, itu ambyar. Atau, kamu ini cuma sibuk jualan, Kun? Dan bawa2 agama bakal bisa lebih laku jualannya? Konsep kamu ini apa sih?

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Facebook Tere Liye


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah