DESKJABAR - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kepala daerah.
Kali ini yang ditangkap KPK adalah Bupati Bogor, Hajah Ade Yasin. Ia ditangkap Selasa 26 April 2022 tadi malam, diduga terkait suap.
Informasih beredar, selain Ade Yasin, dalam OTT tersebut KPK juga mengamankan beberapa pihak yang diduga terlibat yakni dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Jawa Barat (Jabar).
Baca Juga: KPK Tangkap Tangan Bupati Bogor Ade Yasin, Terkait Tindak Pidana Suap: Ini Profil Ade Yasin
Saat dikonfirmasi, Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK, Ali Fikri membenarkan soat penangkapan terhadap Ade Yasin itu. Dia menyebut Bupati Bogor itu terkena OTT terkait dugaan suap.
"Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap," ujar Ali Fikri.
Namun, dia belum menjelaskan detail penangkapan tersebut, suap apa, dan berapa orang lengkapnya yang ditangkap.
Baca Juga: NASTAR Lumer Kinclong, Kue Lebaran yang Ekonomis, Cukup Pakai Oven Tangkring
Menjelaskan soal statusnya, Ali menyebutkan bahwa semua yang diamankan KPK dalam OTT kali masih berstatus terperiksa.
“KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak,” kata dia.
Sekedar diketahui, Hajah Ade Munawaroh Yasin, S.H., M.H, lahir 29 Mei 1968.
Dia merupakan seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Bogor sejak 30 Desember 2018 .
Sebelumnya, Ade pernah menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PPP yang menjabat dari tahun 2014 hingga 2018.
Adik mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin ini, pada pemilihan kepala daerah Kabupaten Bogor 2018, didampingi calon wakil bupati Iwan Setiawan.
Dengan didukung tiga partai politik, yakni PPP, PKB, dan Gerindra, mereka memenangkan pemilihan setelah meraih suara tertinggi sebanyak 912.221 suara atau 41,12 persen mengalahkan empat pasangan calon lainnya.***