DESKJABAR – Belakangan ini, publik dihebohkan dengan adanya kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin-Angin.
Tepatnya itu berada di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Bahkan, Bupati Langkat hingga kini masih menjadi trending di twitter dengan puluhan ribu tweet.
Pada awalnya, Perhimpunan Indonesia untuk Buruh Migran Berdaulat (Migrant Care) melaporkan kerangkeng manusia tersebut kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).
Kabarnya, kerangkeng manusia tersebut digunakan untuk mengurung pekerja sawit yang bekerja di ladang milik Bupati Langkat tersebut.
Baca Juga: Inilah Doa Ketika Kita Mengalami Kesulitan, Aa Gym : Akan Ada Kemudahan
Namun, selain dikurung di dalam sel seperti penjara tersebut, pekerja juga mendapat perlakuan yang tidak layak. Pekerja tidak mendapatkan gaji dan makanan tidak layak dua kali sehari. Bahkan, pekerja juga mendapatkan penganiayaan.
Hingga akhirnya, akhir-akhir ini, adanya kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat tersebut mencuat ke publik.
Kerangkeng di rumah Bupati Langkat tersebut juga diduga telah berjalan selama 10 tahun. Bahkan, Bupati Langkat tersebut juga sempat menyatakan kerangkeng tersebut untuk tempat rehabilitasi pengguna narkoba.
Namun, pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Langkat menyatakan belum ada izin terkait kerangkeng di rumah Bupati Langkat untuk rehabilitasi narkoba tersebut.
Selain itu, Bupati Langkat tersebut juga kini tengah menjalani proses hukum dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Itu terkait kasus suap pekerjaan pengadaan barang dan jasa tahun 2020-2022 di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Ternyata, adanya temuan baru saat KPK menggeledah rumah Bupati Langkat tersebut.
Temuan tersebut terdiri dari satwa liar yang dilindungi Undang-Undang. Itu diantaranya, satu orangutan Sumatera jantan, satu monyet hutan Sulawesi, satu elang brontok, dua jalak Bali dan dua Beo.
“Monyet hutan Sulawesi, elang brontok, jalak Bali dan Beo ini akan kami evakuasi ke Pusat Penyelamatan Satwa Sibolangit,” kata Plt. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Utara, Irzal Azhar seperti dikutip DeskJabar dari pikiran-rakyat.com pada 27 Januari 2022.
Sementara, untuk orangutan Sumatera jantan tersebut akan dititipkan di Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Batu Mbelin, Sibolangit. Itu agar mendapatkan perawatan dan rehabilitasi.***