KABAR HARI INI GUS YAHYA: Makan Belum Kenyang, Sudah Harus Berhenti. Benarkah, Simak Penjelasannya

- 25 Desember 2021, 07:25 WIB
Gus Yahya dalam pidato politik pertamanya sesaat Muktamar PBNU ke-34 ditutup./Tangkap layar TV NU NAHDLATUL ULAMA
Gus Yahya dalam pidato politik pertamanya sesaat Muktamar PBNU ke-34 ditutup./Tangkap layar TV NU NAHDLATUL ULAMA /



DESKJABAR- Ketua PBNU terpilih hasil Muktamar ke 34 di Lampung 24 Desember 2021, Gus Yahya Cholil Staquf pada pidato politik pertamanya menyinggung perhelatan muktamar yang panas.

Diakuinya, meski suasana Muktamar banyak dikhawatirkan semua pihak, namun bagi para pelaku didalamnya Muktamar kali ini merupakan momentun yang penuh keasikan.

"Bahkan saya sendiri yang terlibat didalmnya sampai belum tidur siang dan malam," kata Gus Yahya pada pidato politik pertamanya, 24 Desember 2021.

Baca Juga: Tiga Oknum Anggota TNI Penabrak Dua Sejoli di Nagreg, Dipecat dan Diancam Hukuman Penjara Seumur Hidup

Baca Juga: Ahli Forensik dr Sumy Hastry Ungkap Kematian Dua Sejoli Handi Saputra dan Salsabila, 3 Oknum TNI AD Ditangkap

Dikatakan, Muktamar yang diusungnya kali ini bertemakan Menyongsong Abad Ke Dua Nahdlatul Ulama Membangun Kemandirian untuk Perdamaian Dunia.

Dikutif dari kanal YoTube TV NU NAHDLATUL ULAMA, dengan judul Pidato Pertama Gus Yahya Sebagai Ketua Umum, menayangkan suasana di ruang sidang mukatamar yang terlihat sederhana tapi megah.

Disebutkan, tema yang diusungnya itu bahwa dalam menyongsong abad ke-2 NU memiliki dua agenda besar.

Dimana, tambahnya, membangun kemandirian warga. Serta meningkatkan peran dalam pergulatan Nahdlatul Ulama untuk mendukung perdamaian dunia.

Dalam upaya mendukung dua hal tersebut, kata Gus Yahya, Nahdlatul Ulama memiliki landasan serta rintisan-rintisan yang sangat kuat.

"Dan yang diperlukan selanjutnya adalah, bagaimana menjait berbagai macam insiatif yang sudah dilakukan dalam pengembangan ekonomi rakyat," cetusnya.

Kemudian, tambahnya, pengembangan pendidikan dan pengembangan layanan kesehatan menjadi satu agenda terpadu untuk meningkatkan kualitas hidup warga Nahdlatul Ulama khususnya, juga masyarakat luas umumnya.

Dalam hal pergulatan kontribusi perdamaian dunia, kata Gus Yahya, Nahdlatul Ulama telah berhasil melakukan berbagai insiatif yang semakin diaprasiasi masyarakat internasional.

Baca Juga: DIPECAT! 3 Oknum TNI Penabrak Dua Sejoli di Nagreg: Jenderal ANDIKA PERKASA Perintahkan Segera Proses Hukum

"Untuk selanjutnya adalah, bagaimana melakukan akselerasi lebih jauh sekaligus bagaimana melakukan sinergi dengan insiatif-insiatif yang dilakukan oleh pemerintah," imbuhnya lagi.

Dikatakan, apabila melihat lanskaf dinamika internasional hari ini, tidak ada yang memiliki posisi paling tepat untuk berkontribusi bagi perdamaian dunia lebih dari negara kesatuan Republik Indonesia.

Gus Yahya dalam pidatonya itu menyidir, meski selama dua hingga tiga hari Muktamar berjalan, ini terasa lelah tapi diam-diam merasa ketagihan.

"Biasanya kami bermuktamar dua sampai empat hari, tapi ini baru dua hari harus sudah diakhiri," tuturnya.

Seolah-olah kami ini, jelasnya, makan belum kenyang lalu harus sudah berhenti.

"Tetapi ini semua memang harus kita lakukan karena Nahdlatul Ulama merasa ikut bertanggung-jawab menjaga keselamatan  warga dari ancaman pandemi yang sedang melanda," jelasnya.*** 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x