DESKJABAR - Meletusnya Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur membuat puluhan orang menjadi korban karena kurangnya informasi peringatan dini dari pemerintah setempat.
Untuk itu, kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menjawab soal gagalnya peringatan dini yang disampaikan kepada masyarakat sekitar Gunung Semeru sebelum terjadinya erupsi pada tanggal 4 Desember 2021 lalu.
Dilansir dari Youtube tvOneNews, kepala PVMBG Andiani mengaku sudah memberikan peringatan dini kepada pihak-pihak tertentu untuk disampaikan kepada masyarakat sekitar Gunung Semeru.
Baca Juga: VIRAL, Detik-Detik Relawan Selamatkan Seekor Bebek dari Abu Vulkanik Gunung Semeru
Menurut informasi, diketahui bahwa kepala PVMBG sudah memberikan informasi peringatan dini pada tanggal 1 Desember 2021.
"Pertama pada tanggal 1 semburan awan panas itu sudah kami peringatkan. Bahkan di tanggal 2, kami ingatkan secara resmi melalui surat. Jadi kalau bicara sistem, sistem peringatan di gunung api itu seperti itu," ujar kepala PVMBG Andiani dalam video Youtube tvOneNews yang diunggah pada Rabu, 8 Desember 2021.
Menurut kepala PVMBG Andiani, ada grup WhatsApp sebagai wadah informasi bagi warga sekitar gunung Semeru, dan pihak PVMBG juga sudah menyebarkan informasi peringatan aktivitas yang terpantau di gunung Semeru sejak awal Desember.
Kepala PVMBG Andiani juga menuturkan bahwa pantauan aktivitas di gunung api bisa dilihat secara visual. Dan pada tanggal 4 Desember 2021 memang tidak ada tanda-tanda visual dari gunung Semeru.
Baca Juga: KAUS SUBANG IBU DAN ANAK TERBARU Inilah Catatan Penyidik Tentang Keterlibatan Danu