Presiden Jokowi Hari Ini Instruksikan Respon Bagi Warga Terdampak Semeru Meletus, BNPB Berikan Dana Tunggu

- 5 Desember 2021, 19:38 WIB
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu 4 Desember 2021.
Seorang warga mengangkut barang yang bisa diselamatkan dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu 4 Desember 2021. /ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/

DESKJABAR - Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), akan memberikan dana tunggu kepada warga terdampak meletusnya gunung semeru.

Dana tunggu bagi warga terdampak meletus (erupsi) gunung semeru tersebut, disampaikan Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M dalam rapat koordinasi tanggap sarurat bencana erupsi Gunung Semeru, Minggu 5 Desember 2021 di Kantor Kecamatan Pasirian.

Seperti diketahui erupsi gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu, 4 Desember 2021 yang telah menelan korban 13 orang meninggal dunia. Setidaknya terdapat 902 warga mengungsi. Mereka tersebar di beberapa titik kecamatan.

Baca Juga: Keanehan Gunung Semeru Sebelum Meletus dan Kaitannya Ramalan Jayabaya

Baca Juga: UPDATE GUNUNG SEMERU MELETUS: Selama 6 Jam ke Depan, Abu Vulkanik Mengarah ke Daerah Ini..

Suharyanto menambahkan, pemerintah melalui BNPB selain memberi danantinggu juga akan membangun kembali rumah warga yang rusak akibat erupsi gunung Semeru tersebut.

Letjen TNI Suharyanto berharap selama 6 bulan, rumah warga yang terdampak erupsi Semeru sudah dapat terbangun kembali di lokasi yang lebih aman. 

"Kami akan membangun kembali rumah warga yang rusak. Selagi menunggu dibangun, kami akan berikan dana tunggu kepada mereka yang terdampak untuk menyewa rumah sementara selama 6 bulan," jelas Suharyanto.

Saat ini, rencana pembangunan menunggu perizinan untuk penggunaan lahan dari pemerintah daerah.

Baca Juga: TERKINI, Begini Kondisi Jembatan Gladak Perak yang Putus Akibat Gunung Semeru Meletus

"BNPB bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Dinas PUPR akan terus mengawal perizinan tersebut," tambahnya.

 

Instruksi Presiden Joko Widodo Untuk Merespon Dampak Erupsi Semeru

Ditempat lain, Presiden Jokowi mengeluarkan perintah yang harus segera dilaksanakan untuk merespon dampak yang diakibatkan oleh letusan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Instruksi atau perintah Presiden Jokowi tersebut ditujukan kepada Kepala BNPB, Kepala Basarnas, Menteri Sosial, Menteri Kesehatan, Menteri PUPR, Panglima TNI, Kapolri, serta gubernur dan bupati.

Perintah Presiden Jokowi untuk merespon dampak letusan Gunung Semeru disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, pada Minggu, 5 Desember 2021.

Baca Juga: Misteri Gunung Semeru Erupsi, 7 Tempat Angker dan Indah: Danau Ranu Kumbolo, Tanjakan Cinta, Sampai Blank 75

"Melakukan langkah-langkah tanggap darurat, mencari dan menemukan korban, memberikan perawatan kepada korban luka-luka dan melakukan penanganan dampak bencana," jelas Mensesneg Pratikno dalam konferensi pers, Minggu.

"Bapak presiden juga memerintahkan agar bantuan pelayanan kesehatan, penyediaan logistik kebutuhan dasar pengungsi, serta perbaikan infrastruktur dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat sangat singkat," ujar Pratikno.

 

Jumlah Korban Sementara dan Pengunsi Dampak Semeru Meletus

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mencatat sebanyak 13 warga meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara," ungkap Abdul Muhari Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam keterangannya, Minggu 5 Desember 2021.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, Komisi V DPR minta BNPB-BPBD Kerja Cepat Tangani Dampak Erupsi Semeru

Data BPBD Kabupaten Lumajang, setidaknya terdapat 902 warga mengungsi. Mereka tersebar di beberapa titik kecamatan antara lain:

  • SDN Supiturang 04 ± 80 orang
  • Masjid Baitul Jadid Dsn. Supiturang ± 50 orang
  • SDN Oro-Oro Ombo 3, ± 20 orang
  • SDN Oro-Oro Ombo 2, ± 35 orang
  • Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng Desa Oro-oro Ombo ± 20 orang
  • Balai Desa Oro-Oro Ombo ± 40 orang
  • Balai Desa Sumberurip ± 25 orang
  • SDN Sumberurip 2, ± 25 orang
  • Sebagian masyarakat mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus, Desa Oro-Oro Ombo.

 

409 orang pengungsi di Kecamatan Candipuro

  • Balai desa Sumberwuluh
  • Balai desa Penanggal
  • Balai desa Sumbermujur
  • Dusun Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh
  • Dusun Kajarkuning, Desa Sumberwuluh

 

188 orang pengunsi di Kecamatan Pasirian

  • Balai desa Condro
  • Balai desa Pasirian
  • Masjid Baiturahman Pasirian
  • Masjid Nurul Huda Alon² Pasirian.**

Editor: Sanny Abraham

Sumber: BNPB Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x