VIRAL TSUNAMI 8 METER Terjadi di Cilegon Banten, Kepala BMKG Dwikorita Sebut Begini

- 1 Desember 2021, 18:41 WIB
Ilustrasi gambar tsunami.
Ilustrasi gambar tsunami. /Pixabay

DESKJABAR - Tsunami setinggi 8 meter diprediksi akan terjadi di Cilegon Banten viral ramai dibicarakan di media sosial dan juga di media online.

Karena info tsunami setinggi 8 meter itu bukan datang dari orang sembarangan karena yang ngomong adalah Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawita.

Tentu saja informasi tsunami setinggi 8 meter menjadi momok yang menakutkan bagi warga Banten dan kini menjadi gundah gulana dan resah.

Meski hanya peringatan akan potensi tsunami dengan ketinggian 8 meter bisa terjadi di Cilegon, Banten. 

Baca Juga: PERINGATAN BMKG: AWAS Tsunami 8 Meter dan Badai Tropis Berpotensi Terjadi di Periode Natal dan Tahun Baru

Baca Juga: Kebiasaan Makan Amel bisa Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Alasannya

Hal itu disampaikan Dwikorita Karnawati pada rapat kerja bersama Komisi V DPR untuk membahas persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 di Senayan, Jakarta Rabu 1 Desember 2021. 

Selain potensi tsunami di wilayah Cilegon Bantem,  Dwikorita juga menyoroti potensi bencana badai tropis yang dapat terjadi selama Nataru di wilayah Indonesia.

"Kami berikan informasi, zona yang rawan tsunami di Cilegon Banten itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," katanya.

Di samping itu, ungkap Dwikorita, dari periode 18 hingga 24 Desember, seluruh provinsi di Sumatera kecuali Sumatera Selatan, dan di seluruh Jawa kecuali DKI Jakarta akan mengalami hujan lebat.

“Sedangkan potensi hujan dari 25 Desember hingga 1 Januari diproyeksikan terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia dengan intensitas sedang-lebat”, ujarnya.

Dwikorita menambahkan, ada tren pembentukan badai tropis yang semakin meningkat hampir setiap Minggu. Menurutnya, badai tropis kembali muncul di sebelah Barat Bengkulu yang bergerak relatif ke arah Tenggara.

Baca Juga: Haji Faisal Bagikan Kondisi Terkini Gala Sky Andriansyah, Netizen: Cakep Jangan Kasih Ke Si Doddy

Ada sejumlah daerah yang disebutnya berpotensi mengalami badai tropis Nyatoh seperti Aceh, Sulawesi, Gorontalo, Maluku, dan Papua.

"Terutama karena adanya bibit siklon atau bibit badai tropis yang lain," ucapnya seraya menjelaskan,  selain badai tropis Nyatoh, Indonesia juga berpotensi mengalami badai tropis lainnya.

Dwikorita mengungkapkan, diprediksi bulan-bulan Desember 2021 hingga Januari-Maret 2022 akan terjadi peningkatan pembentukan badai badai tropis. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap keselamatan transportasi dan masyarakat terutama pada saat Nataru.

"Semoga saja selama Nataru nanti semuanya dapat berjalan dengan lancar dan selamat," katanya.

Namun tidak lama kemudian Kepala BMKG Dwikorita meralat informasi tersebut, menurutnya belum pasti terjadi.

Baca Juga: MULAI TERUNGKAP ! Pembunuh Tuti dan Amalia Diduga Menginap di Rumah Kejadian Jalancagak Subang

BMKG hanya memetakan wilayah bahaya bencana, soal akan terjadi tsunami 8 meter hanya bagian skenario terburuk.

Dwikorita menyebut ini hanya mitigasi, bila skenario terburuk terjadi sudah disipakan langkah agar tidak terjadi banyak korban.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah