KASUS SUBANG TERBARU: SADIS Amel Terpaksa Dibunuh?, dr Hastry Jelaskan Jenazah di TKP

- 28 November 2021, 06:45 WIB
Pakar forensik dr. Sumy Hastry Purwanti (kiri) dan youtuber Denny Darko (kanan).
Pakar forensik dr. Sumy Hastry Purwanti (kiri) dan youtuber Denny Darko (kanan). /Tangkapan layar /Youtube Denny Darko

DESKJABAR - Ada dugaan baru dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

Amalia Mustika Ratu alias Amel terpaksa dibunuh karena memergoki pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang sedang menghabisi nyawa ibunya, Tuti Suhartini.

Kuat dugaan pula, sebetulnya yang menjadi target utama pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang adalah Tuti. Namun karena Amel mengetahuinya, akhirnya Amel juga ikut dilenyapkan untuk menutupi identitas pelaku.

“Dari teorinya, pembunuhan berencana itu dilakukan oleh lebih dari satu orang. Pengalaman saya kalau lihat jenazah dua atau tiga biasanya pelaku lebih dari satu”, kata dr. Sumy Hastry Purwanti, ahli Forensik Polri yang akrab dipanggil Hastry.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Doakan Kepergian Ameer Azzikra Anak KH M Arifin Ilham yang Meninggal Senin Dinihari

Baca Juga: UPDATE Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Terbaru, NGERI!! Pelaku Lakukan Ini pada Amel hingga Mati tak Lazim

Baca Juga: AKHIRNYA TERUNGKAP INILAH PELAKU PEMBUNUH SUBANG: Nama Sudah di Tangan Polisi, TERSANGKA ADALAH...

Baca Juga: BERITA TERBARU KASUS SUBANG: Pelaku Makan Nasi Goreng dan Merokok Dulu sebelum Membunuh?

Baca Juga: Analisis Terbaru Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, HP Amel Ungkap Tersangka Kepo atau Iseng

Alasannya, lanjut Hastry, karena korban pasti melakukan perlawanan. “Kalau sendiri kan gak mungkin dia menyelesaikan (pembunuhan) terus membawa-bawa korban kemana kemana gitu (sendirian) minimal membawa korban itu ada yang ngebantu”, ungkap Hastry.

Pakar forensik dr. Hastry mengatakan hal itu pada kanal YouTube Denny Darko yang berjudul “dr. Hastry: Tidak Perlu Pengakuan untuk Menentukan Tersangka, Alat Bukti Sudah Cukup!” yang diunggah Sabtu, 27 November 2021 malam.

Kasus pembunuh ibu dan anak di Subang disebut-sebut merupakan pembunuhan berencana. Ditanya apakah dalam kasus Subang itu pelaku melakukan aksinya di luar rencana, tidak sengaja atau rencana pelakau berjalan mulus?, dr. Hastry menjawab singkat: “Soal itu nanti aja jawabnya (di pengadilan)”.

Meski tidak secara eksplisit mengungkapkannya, ada indikasi lambatnya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu akibat rusaknya tempat kejadian perkara (TKP).

Untuk itu, dr Haatry mengimbau jika ada kejadian atau suatu tindak pidana yang berhubungan dengan jenazah, masyarakat harus tahu dan bagaimana TKP itu harus dilindungi apa adanya, jenazahnya jangan dipindahin, jangan diangkat.

“Ya memang kasihan, tapi kesulitan kita nanti kalau olah TKP dengan tubuh jenazah yang telah berubah”, kata Hastry.

Baca Juga: BEBERAPA JAM Sebelum Terjadi Pembunuhan Ibu dan Anak si Subang, Ada Saksi Lihat 5 Sosok Orang di TKP

Baca Juga: Berita Video TikTok Asusila Heboh di Tasikmalaya, Ketua KPAID Janji akan Bongkar Motif

Baca Juga: UPDATE Analisis Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Sumy Hastry: Mungkin 1 Korban Jadi Target Pembunuh

Hastry menegaskan, TKP harus dijaga jangan sampai ada orang lain masuk kecuali polisi. Kalau tidak punya ‘police line’ gunakan tali sekelilingnya ditutup nunggu polisi datang.

“Tubuhnya (jenazah) jangan ditutup dulu takutnya mengubah mungkin ada sesuatu yang nempel petunjuk sampel, apapun kan kalau ditutup nanti pas diangkat bisa terbawa”, ungkap Hastry.

Hastry sangat memaklumi, siapapun yang kehilangan keluarga, saudara atau siapapun pasti akan merasa sedih. Ada rasa ingin tahu juga sehingga masyarakat malah berbondong-bondong masuk ke TKP dengan maksud ingin menolong.

Padahal, kta Hastry, kalau sudah menjadi jenazah mau ditolongin juga bisa. Mendingan di situ aja, jangan sampai alih-alih ingin menolong justru jadinya gak menolong malah merusak TKP sehingga menyulitkan proses identifikasi.

“Apalagi jika ada jenazah yang belum dikenal tanpa identitas. Itu penting bagi kita kalau keadaan pertama itu seperti apa posisisinya atau tanda-tanda yang yang membuat dia kehilangan nyawanya. Kalau digeser atau dipindahin kita jadi kesulitan juga,  nih TKP pertamanya gimana sih”, ujar Hastry.

Ditanya Denny Darko kalau jenazah harus tetap seperti saat ditemukan, tapi kenapa autopsi tidak dilakukan di tempat saat jenazah ditemukan?. Jawaban Hastry itu karena umumnya keluarganya tidak mengizinkan, jadi dibawa ke rumah sakit.

“Tapi sebelumnya dilakukan pemotretan dan pencatatan secara detil”, jelas Hastry.

Lebih lanjut Denny Darko bertanya kenapa pengumuman tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang tidak dicicil, misalnya yang sudah diketahui ditangkap dulu.

Kenapa harus menunggu satu waktu tertentu, kenapa harus ditunda, kenapa kalau sudah tahu satu dinyatakan tersangka dulu nanti menyusul yang lainnya?.

“Tidak juga, kalau sudah yakin tersangka si A sudah langsung diumumkan”, jawab dr Hastry singkat.

Baca Juga: KODE REDEEM FF 28 November 2021, Kode Redeem FF 1 Menit yang Lalu, Freefirebgid.xyz, REWARD FF: MANTAP...

Baca Juga: Banjir Hadiah Kode Redeem FF 29 November 2021, Cara Klaim Bloody Vase Mask & Artificial Intelligence Weapon

Kronologis kejadian

Sekedar mengingatkan,  kasus pembunuhan Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang yang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) itu cukup menggegerkan karena tergolong sadis.

Jasad Tuti (ibu) dan Amalia (anak) ditemukan sudah tak bernyawa penuh darah di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak. Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Adalah Yosef --belakangan disebut netizen sebagai Yosef Subang-- suami Tuti sekaligus ayah Amalia, yang pertama kali mengetahui dan menemukannya pada Rabu 18 Agustus 2021. Saat itu, Yosef Subang baru datang  ke rumah itu sehabis menginap di rumah istri mudanya.

Kronologisnya, saat hendak masuk rumah, ternyata sudah berantakan dan penghuni rumah Tuti dan Amalia tidak ditemukan. Lalu Yosef Subang bergegas menuju kantor polisi untuk melapor.

Tak lama kemudian, Yosef Subang  bersama polisi akhirnya mayat kedua korban ditemukan di dalam bagasi mobil Alphard dengan keadaan bertumpuk.

Beberapa hari kemudian, polisi memastikan jika korban Tuti dan Amalia meninggal dunia karena ada yang membunuh.

Hingga hari ini, Minggu 28 November 2021 atau memasuki bulan ke 4 sejak kejadian, kasus pembunuhan Subang atau pembunuh ibu dan anak di Subang belum terungkap juga.

Polisi masih terus berupaya keras mengumpulkan, mencocokan, mengkroscek dan menganalisa bukti-bukti yang didapat di lapangan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: YouTube Denny Darko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x