Heboh Kerajaan Angling Dharma, Gambaran dan Sejarah Desa Pandat Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten

- 23 September 2021, 09:25 WIB
Singgasana Raja Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus dari Kerajaan Angling Dharma, di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten.
Singgasana Raja Cecep Iskandar Jamaludin Firdaus dari Kerajaan Angling Dharma, di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi, Pandeglang, Banten. /Endang Mulyana/Kabar Banten : [email protected]

Lokasi Desa Pandat diapit Gunung Aseupan dan Gunung Pulosari, tampaknya merupakan sebuah desa yang tenang dimana penduduknya melekat kehidupan agama Islam.

Baca Juga: Bahaya Jin Qorin, Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Opini Semua Agama Sama, Ustadz Adi Hidayat Memperingatkan

Dahulunya, Desa Pandat merupakan hasil dari pemekaran Desa Cikoneng di Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.

Desa Pandat memiliki sejarah ketika masih tergabung Desa Cikoneng, sebagai desa para ulama, santri, jawara, serta  dan seni budaya pencak silat.

Pada zaman kolonial Belanda, Pandat asalnya adalah sebuah kampung terisolir yang menjadi terbuka.

Pada tahun 1932, Kampung Pandat menjadi lintasan jalan raya setelah pihak kolonial Belanda meresmikan jalan baru jalan rute Serang via Mandalawangi-Pandat-Jiput ke Pantai Carita.

Tampaknya, ruas lebar jalan yang dibuat pihak kolonial Belanda itu masih seperti yang kita lihat sekarang. Namun kondisi jalan sudah dilapisi aspal, yang dibuat pada zaman sekarang. ***

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Kabar Banten Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x