Armada Kapal Selam Indonesia Sudah Lama Terbiasa Teknologi Jerman, Awalnya Dibuatkan oleh Eks Nazi

- 23 April 2021, 15:40 WIB
Dua kapal selam KRI Ardadedali-404 (depan) dan KRI Alugoro-405 (belakang) bersandar di Dermaga Faslabuh Selat Lampa Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (6/4/2021). Panglima TNI meresmikan sekaligus mengukuhkan Komandan KRI Alugoro-405 yang akan dioperasikan di jajaran Komando Armada (Koarmada) II dan meresmikan Stasiun Bantu kapal selam serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan markas Guspurla Koarmada I di wilayah Natuna. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj.
Dua kapal selam KRI Ardadedali-404 (depan) dan KRI Alugoro-405 (belakang) bersandar di Dermaga Faslabuh Selat Lampa Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (6/4/2021). Panglima TNI meresmikan sekaligus mengukuhkan Komandan KRI Alugoro-405 yang akan dioperasikan di jajaran Komando Armada (Koarmada) II dan meresmikan Stasiun Bantu kapal selam serta melakukan peletakan batu pertama pembangunan markas Guspurla Koarmada I di wilayah Natuna. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/wsj. /Teguh Prihatna/ANTARA FOTO

DESKJABAR – Keberadaan armada kapal selam diketahui menjadi ikon yang mencerminkan kekuatan angkatan laut suatu negara, termasuk Republik Indonesia.

Kejadian hilangnya kapal selam Indonesia, yaitu KRI Nanggala-402, membuat negara produsennya yaitu Jerman (pada masa itu adalah Jerman Barat) menjadi dikenal dalam banyak pemberitaan.

Berdasarkan catatan DeskJabar, secara historis sampai kini, sebenarnya kekuatan armada kapal selam Indonesia, dominan masih lebih terbiasa teknologi Jerman.

Bukan hanya pada masa kini, namun sudah sejak zaman perang lalu, Indonesia sudah familiar teknologi Jerman untuk kapal selam, diawali dibuatkan oleh beberapan mantan awal kapal selam dan pelaut Nazi Jerman.

Baca Juga: Ini Spesifikasi Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Merupakan Type 209, Si Ekonomis yang Handal

Walau pun keberadaan unit-unit armada kapal selam Indonesia bergonta-ganti negara produsennya sejak tahun 1960-an sampai tahun 2021 ini, namun tetap ada benang merahnya, semuanya menggunakan teknologi dasar dari Jerman.

Sebagai contoh, kini Indonesia memiliki lima kapal selam (termasuk KRI Pasopati-402 yang hilang). Keempat kapal selam tersebut, yaitu lainnya adalah yang terbaru adalah KRI Nagapasa (403), KRI Ardadeli (404), dan KRI Alugoro (405) hasil kerjsama Republik Indonesia dengan Korea Selatan, yang merupakan produksi dari Daewoo hasil pengembangan produk Chang Bogo (Jang Bogo) dengan juga mengambil basis Type 209 Jerman.

Tentu saja, ketiga kapal selam terbaru milik Indonesia itu, secara teknologi basisnya sama dengan pendahulunya yang asli Jerman (tepatnya Jerman Barat), yaitu Type 209, yaitu KRI Cakra (401) dan KRI Nanggala (402). Bahkan, kedua kapal selam asli buatan Jerman Barat itu, juga kemudian diperbaharui oleh Daewoo Korea Selatan.

Baca Juga: Mencari KRI Nanggala-402, Mungkin Ini Alat Digunakan Menyelamatkan Awaknya, Jika Sudah Ditemukan Lokasinya

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x