Operasi SAR tersebut diketuai oleh Komander Mohd Hairul Fahmy bin Yob TLDM selaku Coordinator Rescue Force (CRF). MV Mega Bakti adalah kapal charter TLDM yang mempunyai keupayaan utama untuk melaksanakan SAR atas kapal selam.
MV Mega Bakti telah berlayar dari Jeti Operasi Markas Pemerintahan Kapal Selam, Teluk Sepanggar, Kota Kinabalu, Sabah. Rencananya, kapal tersebut tiba di lokasi SAR pada 25 April 2021 pukul 3.00 petang.
Baca Juga: Hari Bumi 2021, Pulihkan Planet Kita dengan Sembilan Aksi Sederhana
Keandalan dan peralatan SAR yang terdapat di atas MV Mega Bakti meliputi Distress Submarine Ventilation Depressurrized System, Compressed Air Generation (CAM), Process Control Module (PCM), Submarine Link Module (SLM), GPS Intelligent Buoy (GIB) System - Localisation of Pinger, Intervention Remotely Operated Vehicle (IROV) with LARS operating Depth 650m, ELSS Pod dan 2x 6 men Dive Decompression Chamber (DDC).
"Kementerian Pertahanan melalui TLDM memberi komitmen sepenuhnya atas Operasi SAR ini dan ketersediaan TLDM membuktikan semua asetnya boleh diatur gerak dalam semua aspek pengoperasian dalam masa yang singkat," kata siaran pers tersebut.
Selain menekankan pendekatan Diplomasi Pertahanan, Operasi SAR ini juga menunjukkan komitmen TLDM kepada komunitas internasional berkaitan tugas dan tanggung jawab negara pengendali kapal selam di dunia.
Baca Juga: Google Doodle Rayakan Hari Bumi 2021, Tanam Pohon Untuk Masa Depan yang Lebih Cerah
Operasi SAR pencarian KRI Nanggala-402 ini adalah yang kedua melibatkan MV Mega Bakti. Sebelumnya, MV Mega Bakti terlibat dalam pencarian MH370 yang dilaporkan hilang di Lautan Hindia pada 2014.***