Tiga Warga yang Dilaporkan Meninggal Dunia dalam Bencana di NTT Ternyata Masih Hidup

- 9 April 2021, 22:26 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo saat meninjau fasilitas kesehatan di RSUD Lewoleba Lembata, NTT, Selasa 6 April 2021. BNPB mendapat laporan tiga warga yang dilaporkan meninggal dunia ternyata masih hidup.
Kepala BNPB Doni Monardo saat meninjau fasilitas kesehatan di RSUD Lewoleba Lembata, NTT, Selasa 6 April 2021. BNPB mendapat laporan tiga warga yang dilaporkan meninggal dunia ternyata masih hidup. /Komunikasi Kebencanaan BNPB - Apri Setiawan/

DESKJABAR - Tiga korban bencana akibat Siklon Tropis Seroja, di Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dilaporkan meninggal dunia, ternyata masih hidup, Jumat 9 April 2021.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengungkapkan hal itu dalam konferensi pers virtual yang dilansir Antara, Jumat malam. Sebelumnya, korban meninggal dunia di Kabupaten Rote Ndao dilaporkan 2 orang dan di Kabupaten Ngada 1 orang.

"Terakhir laporan dari bupati yang meninggal dunia nihil, termasuk juga Ngada yang dilaporkan satu orang meninggal. Yang dilaporkan tersebut masih hidup, jadi tidak ada yang meninggal dunia," ujar Doni Monardo.

Baca Juga: Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Anaknya Ditahan atas Dugaan Korupsi, KPK Uraikan Konstruksi Perkaranya

Kendati ada pengurangan jumlah meninggal dunia dari dua kabupaten, terdapat penambahan korban meninggal dunia di wilayah lain seperti di Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, dan Kabupaten Kupang.

Doni merinci di Kabupaten Lembata, hari ini ditemukan 3 jenazah, sehingga total korban jiwa menjadi 46 orang, sedangkan yang masih hilang 22 orang.

Di Kabupaten Alor semula dari 27 warga yang terdata meninggal dunia, ditemukan satu orang hari ini sehingga total menjadi 28 warga, dan yang hilang 13 orang.

Baca Juga: Tidak Ada Lahan Pertanian Tersisa, Kota Bandung Kini Punya 190 Kelompok Tani, Ini Rahasianya

Selanjutnya di Kabupaten Kupang ditemukan 1 jenazah perempuan Jumat ini sehingga  total menjadi 4 orang meninggal dunia.

Selain itu, di Kabupaten Flores Timur, jumlah yang meninggal dunia 71 orang, dan yang masih hilang 5 orang.

Kemudian di Kabupaten Malaka 6 orang meninggal dunia, Kota Kupang 6 orang meninggal dunia, di Kabupaten Sikka korban jiwa 1 orang, dan Kabupaten Ende 1 orang. Di Sabu Raijua terdata 2 orang meninggal dunia dan ada tambahan lima orang hilang.

"Total korban yakni 165 orang meninggal dunia dan 45 orang dinyatakan hilang," kata Doni Monardo.

Baca Juga: TMII akan Dikelola Yayasan Baru yang Dibentuk Presiden Joko Widodo, Moeldoko: Itu Pandangan Primitif

Menurut dia, unit anjing pelacak terdiri atas Search and Rescue (SAR) dog dan K9 gabungan dari BNPB dan Polri telah berada di lapangan selama dua hari terakhir.

Jajaran TNI dan Polri bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), terutama dengan relawan dari berbagai organisasi telah melakukan berbagai upaya membantu warga masyarakat, termasuk evakuasi terhadap warga yang meninggal dunia.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x