UPDATE Longsor Flores Timur: 256 Jiwa Mengungsi, 44 Meninggal, 24 Dinyatakan Hilang

- 5 April 2021, 11:17 WIB
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT.
Banjir bandang melanda wilayah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. /ANTARA/HO-Alfons Rianghepat/

DESKJABAR - Perkembangan terkini bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur,  hingga Senin 5 April 2021 pukul 05.00 WIB, terdata sekitar 256 jiwa mengungsi.

“Mereka mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati dalam keterangannya di Jakarta, Senin 5 April 2021.

Menurut Raditya, desa yang terdampak akibat banjir bandang juga bertambah menjadi delapan, tersebar di empat kecamatan. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jawa Barat Hari Ini Senin 5 April 2021, BMKG: Waspada Hujan Petir dan Angin Kencang

Baca Juga: Ikan Paus Pembunuh Terdampar di Banyuwangi, Jawa Timur, Langsung Dikuburkan

“Sementara itu, 44 orang meninggal dunia dan 24 orang lainnya masih dinyatakan hilang, sedangkan warga yang luka-luka, telah mendapatkan perawatan medis”, ujarnya.

Rumah yang hanyut terdata 17 unit, terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus. BPBD setempat masih terus mendata dan memverifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur. Musibah banjir bandang disertai tanah longsor dipicu oleh intensitas hujan tinggi pada Minggu 4 April 2021 dini hari atau pukul 01.00 waktu setempat (WITA).

"Beberapa kendala dihadapi dalam mendukung upaya penanganan darurat. BPBD Kabupaten Flores Timur menginformasikan akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat," kata Raditya.

Sementara itu, BMKG telah merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan lebat dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3 – 9 April 2021.

Baca Juga: HUMOR SUEB: Hanya Bisa Kirim Ciuman

BMKG juga memperkirakan siklon tropis Seroja akan semakin menguat dalam 24 jam ke depan dengan kekuatan 55 knot (100 km/jam) dan kecepatan 10 knot (19 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

"Diperkirakan intensitas siklon tropis Seroja menguat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto di Jakarta, Senin.

Berdasarkan analisis BMKG, prediksi 24 jam ke depan (6/4) pukul 01.00 WIB siklon tropis Seroja berada pada posisi di Samudra Hindia sebelah barat daya Pulau Rote, 11.6 Lintang Selatan, 120.0 Bujur Timur atau sekitar 360 km sebelah barat barat daya Rote.***

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah