Analisis Anton Charliyan Soal Meningkatnya Aksi Terorisme di Sejumlah Tempat di Indonesia

- 1 April 2021, 09:57 WIB
Irjen. Pol. (Purn) Dr. Drs. H. Anton Charliyan
Irjen. Pol. (Purn) Dr. Drs. H. Anton Charliyan /DeskJabar/Istimewa/

Dengan tewasnya pelaku yang menurut Anton memang sengaja mengedapankan seorang wanita, itu untuk memberi kesan seolah-olah Polri bertindak tidak profesional dan telah membunuh seorang wanita.

Baca Juga: Mujahid Anti Kekerasan Ar Rahman Ar Rahim Kecam Bom Makasar, Anton Charliyan: Perbuatan Dungu dan Super Konyol

“Hal ini justru yang sangat diharapkan oleh kelompok radikal tersebut untuk mengundang simpati agar masyarakat dunia mencemoohkan Polri”, ujarnya.

Namun, apapun yang terjadi, jelas Anton, dengan adanya peristiwa ini menunjukkan bahwa kelompok radikal sudah ada di titik zona lampu merah. Bukan hanya untuk Polri tapi untuk seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia.

Anton kembali mengingatkan, agar semua membuka mata, telinga dan hati dengan jernih,  bahwa musuh bangsa Indonesia sudah ada di depan mata. Itu harus dilawan bersama. Semua elemen bangsa harus kompak menabuh genderang untuk melawan kelompok radikal dengan super serius.

“Kikis habis sampai ke akar-akarnya sejalan dengan pesan Presiden RI Pak Jokowi beberapa waktu yang lalu. Karena kalau tidak dikikis habis setiap saat pasti akan terus merongrong bangsa dan Negara ini dengan segala cara. Ibarat penyakit sudah jadi penyakit. Bahkan saat ini kelompok radikal itu bukan hanya sebagai penyakit tapi sudah jadi habitus kronis di Indonesia”, tuturnya.

“Khusus ke internal Polri, saya juga mengingatkan agar waspada. Tidak menutup kemungkinan di tubuh Polri pun sudah terpapar gerakan ini. Karena gerakan ini kita amati sudah begitu masif masuk ke segala lini”, katanya lagi.

War ideology

Anton memberikan solusi, salah satu alternatif penanganan masalah ini bukan hanya bersipat operasi lapangan secara phisik saja,  tapi juga harus ada gerakan kepada iIndoktrinasi secara Iedologi. Memerangi dan mengantisipasinya harus dengan “War Ideology”, perang Ideologi secara masif dan terstruktur.

“Saya amati, mereka pun (kelompok radikal) sudah melakukan  indoktrinasi secara masif dan terstruktur ke segala lini, tidak tekecuali (kalangan) mahasiswa, dosen, BUMN, ASN bahkan TNI Polri juga tidak menutup kemungkinan sudah ada yang terpapar. Jika TNI Polri sudah terpapar, pertanda Negara akan mengalami sakit kronis yang panjang”, tegas Anton.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah