Terduga Teroris Ditangkap Lagi, Kali Ini Pasangan Suami Istri di Tulungagung

- 30 Maret 2021, 20:45 WIB
Petugas meminta keterangan dari keluarga di dalam rumah terduga teroris NM dan MB itu di Dusun Ngipik, desa Tenggur, Tulungagung, Selasa 30 Maret 2021.
Petugas meminta keterangan dari keluarga di dalam rumah terduga teroris NM dan MB itu di Dusun Ngipik, desa Tenggur, Tulungagung, Selasa 30 Maret 2021. /Destyan Sujarwoko/

DESKJABAR - Terduga teroris kembali ditangkap Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88), Selasa 30 Maret 2021 sore. Kali ini pasangan suami-istri (Pasutri) yang tinggal dan bermukim di Dusun Ngipik, Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Pasutri NM (44) dan istrinya MB (35) ditangkap saat keduanya tengah jalan-jalan ke luar rumah bersama salah satu anaknya yang masih balita, mengendarai sepeda motor sekitar pukul 14.00 WIB.

Aparat Densus 88 lalu membawa mereka kembali ke rumah tinggal NM dan MB di Dusun Ngipik menggunakan mobil. Di sana dilakukan penggeledahan dan mendapati dua pucuk senjata api pistol, berikut delapan butir peluru aktif, satu selongsong, sebilah pisau komando serta paspor.

Baca Juga: FANTASTIS! Angka Pengangguran di Kota Bandung Mencapai 147 Ribu Orang, Naik Sejak Tahun 2020

Baca Juga: Mujahid Anti Kekerasan Ar Rahman Ar Rahim Kecam Bom Makasar, Anton Charliyan: Perbuatan Dungu dan Super Konyol

"Tadi yang kami tahu (saksikan) ada pistol dua (pucuk), peluru aktif delapan butir, selongsong peluru satu butir, dan sebuah senjata tajam serta paspor," kata Kepala Dusun Ngipik, Purwanto.

Dituturkan Purwanto, pasutri NM dan MB sepertinya sudah diintai tim Densus 88 Antiteror sejak lama. Pasalnya ia sempat bertemu dan ditanyai orang asing (pria yang belum dikenalnya) dan mengaku dari Densus 88, sekitar sebulan lalu.

"Waktu itu, dia menanyakan aktivitas dan keseharian NM," ungkapnya.

Namun kata Purwanto, saat itu belum ada aktivitas yang mencurigakan. NM dan MB beraktivitas seperti biasa. Warga juga tidak menaruh curiga, meski NM jarang bergaul dengan tetangga sekitarnya.

Sampai akhirnya terjadi peristiwa penangkapan pada Selasa (30/3) sore yang langsung membuat warga sekitar gempar. Terlebih, aparat yang menangkap belakangan diketahui dari Densus 88 Antiteror.

Abu Umar, mertua NM mengaku tidak yakin menantunya terlibat aktivitas terorisme. Dia menyebut NM adalah sosok menantu yang pendiam tapi rajin bekerja. Dia bertanggung jawab terhadap kebutuhan ekonomi keluarganya, anak dan istri-nya.

"Tak hanya kaget, kalau lumrahnya saya mati sekalian," cetus Abu dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga: AWAL RAMADHAN: LAPAN Perkirakan Tahun 2021 Ini Akan Seragam yaitu Tanggal 13 April

Baca Juga: HUMOR SUEB: Ibu Kota Peru

Dikatakan Abu Umar, selama ini NM jarang berada di rumah. Sehari-hari NM yang asli Kemloko, Kabupaten Blitar itu bolak-balik Tulungagung-Blitar. Di kampungnya di dukuh Kuwut, Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Blitar, NM memiliki tanah yang harus diurus, serta ibu yang sudah tua dan sakit-sakitan.

"Menantu saya ini punya usaha. Punya satu unit truk yang dioperasikan oleh temannya di Blitar," tuturnya.

NM menikah dengan MB pada 2005 lalu. Kemudian pada Tahun 2006, MB melahirkan anak pertama hasil perkawinan-nya dengan NM. Sejak itu NM sempat merantau menjadi TKI ke Korea Selatan. Di Negeri Ginseng NM bekerja selama delapan tahun. Pada 2019, istrinya melahirkan anak kedua.

Belum ada konfirmasi resmi dari kepolisian terkait penangkapan pasutri terduga terorisme ini. NM dan MB informasi-nya sempat dibawa ke Mapolres Tulungagung untuk diinterogasi. Anak pasutri terduga teroris ini yang masih turut dibawa karena kondisi masih balita.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x