Pasca Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar, 13 Terduga Teroris Diamankan  

- 29 Maret 2021, 21:43 WIB
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers terkait perkembangan kasus bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 29 Maret 2021
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers terkait perkembangan kasus bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 29 Maret 2021 /ANTARA/HO-Divisi Humas Polri/

 

DESKJABAR - Pasca ledakan bom bunuh diri di gerbang Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mengamankan 13 terduga teroris diamankan di empat provinsi.

Hal itu dikatakan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di Sulawesi Selatan, Senin 29 Maret 2021. Ke13 terduga teroris itu ditangkap di wilayah Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jakarta dan Bekasi.

"Di Makassar, Densus menangkap empat orang, inisialnya AS, SAS, MR dan AA," kata Kapolri.

Menurut Sigit, keempat terduga teroris yang ditangkap di Makasar itu memiliki keterkaitan dengan dua pelaku bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar L dan YSM, yakni kelompok kajian di Vila Mutiara.

Baca Juga: Tim Densus 88 Amankan 5 Bom Aktif Berdaya Ledak Tinggi Dari Penggerebekan di Jakarta dan Bekasi

Baca Juga: Anton Charliyan: Bom Gereja Makasar dan Terbakarnya Pertamina Balongan Indramayu, Tantangan bagi Polri

"Mereka berperan bersama L dan YSM (keduanya pelaku bom bunuh diri) yakni bersama-sama dalam satu kelompok kajian Villa Mutiara,” kata Sigit.

Mantak Kabareskim Polri itu  menyebutkan keempat terduga teroris yang ditangkap di Makassar, berperan memberikan doktrin dan mempersiapkan rencana jihad serta membeli bahan-bahan peledak untuk disiapkan bom bunuh diri.

Tim Densus 88 Anti Teror, kata Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo juga bergerak melakukan penggeledahan dan penangkapan di dua wilayah, yakni Condet Jakarta Timur dan Bekasi, Jawa Barat.

Dari dua lokasi tersebut, Tim Densus 88 Anti Teror mengamankan empat terduga teroris berinisial, yakni A, AH, AJ dan BS.

Selain mengamankan pelaku, Tim Densus 88 Anti Teror juga menemukan barang bukti bom dan bahan peledak lainnya.

"Polisi temukan lima bom aktif. Jenis bom sumbu, 5 Toples besar berisi bahan kimia peledak, sulfur, flashfolder dan termometer. Bahan-bahan ini akan diolah menjadi bahan peledak Jumlahnya 4 kg, kemudian ditemukan bahan peledak lain dengan jumlah 1,5 kg," kata Sigit.

Baca Juga: HUMOR SUEB: Tidak Pernah Buka Celana

Di wilayah Mataram, NTB, Tim Densus 88 Anti Teror mengamankan  satu orang lagi, sehingga total ada lima terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang telah ditangkap.

“Total lima pelaku telah diamankan, saat terus dikembangkan, dalam waktu dekat dapat diamankan," kata mantan Kapolda Banten itu.

Jenderal bintang empat itu menambahkan, saat ini Polri bersama Tim Densus 88 Anti Teror terus melakukan upaya-upaya penangkapan dan pengamanan baik di wilayah Makassar, Jakarta, Mataram, dan Bekasi.

Oleh karena itu, Sigit mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik, karena Kapolisi akan mengusut tuntas peristiwa teror tersebut dan mengejar kelompok-kelompok teroris.

"Saya imbau masyarakat tetap tenang, tidak usah panik, terkait masalah teroris merupakan tugas kami untuk mengusut tuntas," ujar Kapolri.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x