Wakil Ketua Kadin: Karyawan Swasta Terdaftar Vaksinasi Gotong Royong sudah 8,5 Juta

- 24 Maret 2021, 15:54 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kedua kanan), Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani (kedua kiri) dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani (kiri) usai MoU pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Sabtu pekan lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan), Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir (kedua kanan), Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani (kedua kiri) dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani (kiri) usai MoU pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Sabtu pekan lalu. /ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/

DESKJABAR - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Shinta Kamdani mengatakan, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 8,5 juta karyawan swasta dari 16.500 perusahaan telah terdaftar untuk mengikuti program vaksinasi gotong royong.

"Sebenarnya target dari pemerintah itu 20 juta, tapi termasuk BUMN. Kalau dari swasta saja sekitar 10 juta, yang sudah terdata 8,5 juta. Bersama BUMN, saya rasa target 20 juta akan mudah dicapai," katanya  di Jakarta, Rabu 24 Maret 2021.

Menurut Shinta, tak ada kendala dalam mendata karyawan perusahaan swasta untuk ikut vaksin gotong royong, karena perusahaan dan karyawan menyadari kebutuhan vaksin dalam menghentikan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: MANTAP! Inilah Penjelasan Presiden Jokowi, Mengapa Dirinya Fokus Bangun Infrastruktur

Baca Juga: Kasihan Petani, Impor Beras Sebaiknya Tidak Dilaksanakan Saat Panen Raya

Baca Juga: HUMOR SUEB: Pelajaran Bernyanyi

Apalagi, pandemi Covid-19 disadari telah mengganggu produktivitas karyawan, yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

"Saya rasa antusiasme perusahaan cukup besar ya, kan kita banyak kendala dari produktivitas karyawan. Dari segi rutinitas karyawan karena masalah Covid-19, jadi  produktivitasnya terganggu. Perusahaan menyadari dan karyawan mulai letih. Makanya, kita berpikir, solusinya adalah vaksinasi," ungkap Shinta.

Saat ini, ia mengatakan pengusaha tengah menunggu kelanjutan informasi dari pemerintah terkait waktu penyuntikan vaksin kepada karyawan swasta yang telah didata tersebut.

"Kami lagi nunggu dari pemerintah. Harusnya bulan depan ya," pungkas Shinta.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x