DESKJABAR – Setidaknya ada 4 fakta menarik yang terlihat jelas di debat Capres (Calon Presiden) ketiga yang berlangsung Minggu, 8 Januari 2024 malam di Istora Senayan Jakarta. Salah satu fakta menarik adalah pemandangan aneh yang tidak seperti biasanya.
Debat Capres ketiga yang berlangsung Minggu malam di Istora Senayan Jakarta mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Baca Juga: Apa Penyebab Tabrakan KA Turangga? Ini Penjelasan PT KAI
Dalam debat capres ketiga yang berlangsung selama 120 menit,Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memilih 11 panelis yang akan merumuskan daftar pertanyaan seputar isu dari tema debat ketiga calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024.
Panelis berjumlah 11 orang tersebut memiliki latar belakang dan kompetisi berkaitan erat dengan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Salah satu panelis adalah Widya Setiabudi Sumadinata, yang merupakan guru besar bidang keamanan global Universitas Padjadjaran atau Unpad.
4 Fakta Menarik Diluar Konten Debat
Dari sisi konten debat memang menjadi fokus perhatian para penonton tidak saja yang hadir secara langsung di Istora Senayan Jakarta, tetapi juga jutaan permisa yang menyaksikan acara debat yang disiarkan langsung di sejumlah stasiun televisi.
Namun, ada hal-hal menarik di luar konten debat yang secara kasat mata juga cukup menarik untuk dibahas.
Setidaknya ada 4 fakta menarik di luar konten pada acara debat capres ketiga yang berlangsung Minggu malam di Istora Senayan Jakarta. Adapun ke-4 fakta menarik tersebut adalah :
1.Posisi berdiri tidak berurutan
Tidak seperti biasanya, posisi berdiri calon presiden saat berdiri di atas panggung kali ini berbeda dari dua debat capres dan cawapres sebelumnya.
Biasanya posisi berdiri berdasarkan nomor urut dimana urutannya adalah Anis nomor urut 1 posisinya di sisi kanan dari arah kamera, Prabowo nomor urut 2 berada di posisi tengah, dan Ganjar nomor urut 3 berada di sisi kiri dari arah kamera.
Namun yang terjadi pada acara debat capres ketiga Minggu malam ada yang aneh. Posisi Prabowo berada di sisi kiri dari depan kamera, dan Ganjar berdiri di posisi di tengah. Sedangkan Anis berada di sisi kanan dari depan kamera.
Tidak ada penjelasan mengapa ada perubahan posisi menjadi seperti itu. Sehingga muncul dugaan perubahan posisi tersebut adalah untuk menjauhkan posisi Prabowo dengan Anis guna menurunkan tensi, yang sejak debat capres pertama sudah saling mengkritik satu sama lain.
2.Mikropon hanya satu di podium
Berbeda dengan debat capres dan cawapres sebelumnya dimana masing-masing calon menggunakan sampai 3 jenis mikropon, pada debat capres ketiga masing-masing calon hanya menggunakan satu mikrofon saja yakni mikrofon built-in yang dipasang di podium.
Sementara pada dua debat sebelumnya, masing-masing calon menggunakan sampai 3 mikropon yakni clip on, head set, dan hand held. Penggunaan tiga jenis mikrofon ketika itu untuk mengantisipasi apabila salah satunya rusak atau mengalami malfungsi ketika debat berlangsung.
Dalam debat capres ketiga, KPU memutuskan untuk menggunakan aturan atau format baru, dimana kali ini ada podium di atas panggung yang sudah dipasang satu mikrofon built-in.
3.Jaket Unik yang dikenakan Ganjar
Berbeda dengan penampilan 2 calon lainnya yakni Anies Baswedan dan Prabowo, dimana Anies mengenakan kemeja yang dipadu dengan jas formal dan Prabowo mengenakan kemeja, penampilan Ganjar Pranowo cukup berbeda kali ini.
Ganjar tampil dengan mengenakan jaket bomber dan terlihat kekinian. Calon presiden nomor urut 2 itu mengenakan jaket bomber berwarna hijau telur asin yang dipenuhi dengan detail patch, yang penampilannya seperti seorang pilot pesawat tempur.
Tampaknya Ganjar mencoba mengaitkan dengan tema debat capres ketiga tentang pertahanan dan keamanan.
4.Prabowo tidak bersalaman dengan Anies
Ada pemandangan menarik setelah acara debat capres ketiga dinyatakan berakhir, dimana Prabowo dan Anies menyalami Ganjar. Namun Prabowo kemudian tidak bersalaman dengan Anies, malah sang Menhan tersebut berjalan ke arah lain.
Memang sejak debat capres pertama sebelumnya, Anies sudah “menyerang” Prabowo demikian juga di debat ketiga, yang membuat Prabowo terbawa emosi. Apalagi seperti juga di debat pertama, Prabowo menjadi sasaran kritik tidak saja dari Anies, tetapi juga dari Ganjar. Demikian pula yang terjadi di debat ketiga.
Namun, mengapa Prabowo dan Anies mau bersalaman dengan Ganjar, tetapi keduanya tidak terlihat bersalaman di akhir acara? ***