DESKJABAR – Nasib kasus pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang, Jawa Barat, tahun 2021, kini sudah masuk daftar kasus legendaris di Indonesia. Walau polisi mengabarkan masih mencari siapa pelaku, namun teka-teki siapa pelaku pembunuhan membuat kasus Subang 2021 sudah dimasukan daftar kasus legendaris misteri.
Mengapa demikian, karena kasus Subang 2021 ada perbandingan dengan sejumlah misteri kasus pembunuhan lainnya yang sampai kini juga lama masih misteri siapa pelakunya. Misalnya, kasus pembunuhan peragawati Ditje (1986), wartawan Udin (1996), Munir (2004), Sum Kuning (1970), dll, yang terjadi lebih lama.
Walau ada sebagian kasus pembunuhan lainnya yang legendaris kemudian ada seseorang dijadikan tersangka dan terdakwa lalu dipenjara. Namun publik pada zamannya, banyak yang tidak meyakini orang bersangkutan adalah pelaku sebenarnya, tetapi ada misteri pelaku sebenarnya ditutupi.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Anjas Peroleh Isu Ada 3 Saksi Mengarah Jadi Tersangka
Catatan daftar kasus lain
Pada kasus Subang 2021, diketahui adalah ibu dan anak yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (22) yang tewas mengenaskan. Mayat mereka ditemukan pada bagasi mobil Toyota Alphard pada 18 Agustus 2021, walau 124 saksi sudah ditanyai berikut 200-an barang bukti dikumpulkan, namun polisi belum dapat menemukan siapa pelaku.
Ada salah seorang pemerhati sejarah kasus pembunuhan legendaris di Indonesia, yaitu Amiruddin melalui TikTok @amiruddintvchanne, memasukan kasus Subang 2021 kedalam daftar kasus pembunuhan legendaris di Indonesia. Kasus lainnya yang dicatat, adalah pembunuhan peragawati Ditje Budiarsih, Sum Kuning, Udin, dll.
Tetapi kasus kopi sianida belum dimasukan, namun publik Indonesia sudah membandingkan dengan kasus Subang 2021.
Baca Juga: 4 Tempat ini Punya Nama Sama : Pasir Heunceut dan Eweranda, di KBB, Majalengka, Garut, dan Ciamis
Nah, untuk kasus lainnya, misalnya :
- Kasus Ditje, dimana korbannya adalah wanita peragawati bernama Ditje Budiarsih, yang ditemukan tewas pada sebuah mobil di Kalibata, Jakarta, pada tahun 1986 dengan banyak bekas tembakan. Kabarnya, Ditje memiliki suami lumpuh, dengan isu wanita itu kemudian banyak berhubungan dengan sejumlah orang terkenal dan banyak uang.
Polisi kemudian menjadikan seseorang disebut Pak De sebagai terdakwa lalu dihukum penjara. Ketika itu, kasus pembunuhan Ditje itu oleh polisi dikaitkan kasus penggandaan uang sebagai latar belakang pembunuhan.
Selama pengadilan sampai dipenjara, Pak De berkeras bahwa ia tidak melakukan pembunuhan itu. Pak De menyebutkan beberapa nama orang terkenal yang memiliki hubungan dengan Ditje.
Merebak isu, bahwa pembunuhan terjadi karena istri salah seorang pria yang punya hubungan dengan Ditje itu marah, sehingga menyuruh seseorang lain untuk membunuh Ditje. Ketika Indonesia dipimpin Presiden BJ Habibie tahun 1999, kemudian Pak De dibebaskan.
Baca Juga: Boneka Mirip Rhoma Irama Jadi Obyek Kreatif Pengamen, Orang Banyak Terhibur
- Kasus Sum Kuning, terjadi di Yogyakarta 1970. Seorang gadis penjual telur bernama Sumaridjem (17) diperkosa dalam mobil oleh sejumlah pemuda gondrong yang menculiknya di dekat asrama Naasnya, uang hasil penjualan telur Rp 4.650 diambil oleh para pemerkosa, dan hanya disisakan Rp 100.
Pada tahun 1971 Kapolri Hoegeng memerintahkan pengusutan kasus Sum Kuning, dan diperoleh dugaan, pelaku pemerkosaan adalah sejumlah anak pejabat polisi dan pejabat sipil di Yogyakarta.
Namun pengusutan kasus itu diambilalih oleh Komkamtib, dimana kemudian sepuluh orang dijadikan tersangka, dimana mereka adalah para penjual sate dan mahasiswa. Dua diantara mereka kemudian didakwa. Sampai kini kasus pemerkosaan Sum Kuning masih misteri siapa pelaku sebenarnya.
- Serta sejumlah kasus lainnya yang diketahui masih misteri.
Ada kesamaan antara kasus Subang 2021 dan kasus Ditje 1986, dimana polisi sama-sama menduga pelaku pembunuhan adalah orang dekat. Ini dilihat dari hasil forensik adalah waktu kematian.
Nah, soal kasus Subang 2021, salah seorang pengamat kasus itu, yaitu Anjas Asmara, mengatakan, mendengar informasi dari sumber istimewanya, bahwa kalangan Polda Jabar belum menjadikan ada yang menjadi tersangka, karena khawatir jika dikemudian hari orang bersangkutan ternyata bukan pelaku sebenarnya. ***