TIGA Kali Gunung Anak Krakatau Erupsi pada Kamis dengan Ketinggian 700 Meter, Peninggalan Sejarah Kelam

16 Desember 2022, 06:40 WIB
Pemandangan erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada Kamis 15 Desember 2022 pukul 19.10 WIB /Twitter @PVMBG/

DESKJABAR – Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda meletus sebanyak 3 kali pada Kamis 15 Desember 2022, dengan letusan tertinggi mencapai 700 meter.

Erupsi yang terjadi pada Kamis kemarin merupakan letusan yang ke-6 dalam bulan November 2022 ini setelah sekitar sebulan mengalami penurunan aktivitas.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PV MBG pun mengeluarkan imbauan agar masyarakat atau pengunjung, wisatawan, pendaki untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau tersebut.

Erupsi 3 Kali pada Kamis 15 Desember 2022

Dalam akun Twitter @PVMBG dilaporkan bahwa telah terjadi 3 kali erupsi Gunung Anak Krakatau pada Kamis 15 Desember 2022.

Letusan pertama terjadi pada pukul 10.31 WIB dengan ketinggian kolom abu mencapai sekitar 700 meter  di atas puncak (ketinggian puncak mencapai 857 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal yang mengarah kea rah timur laut. Kekuatan erusp mencapai amplitude maksimum 37 mm dengan durasi 286 detik.

Letusan kedua terjadi pada pukul 10.35 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai sekitar 100 meter. Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang yang mengarah ke timur laut. Erupsi memiliki kekuatan amplitude maksimum 7 mm dengan durasi 69 detik.

Erupsi ketiga terjadi pada pukul 19.10 WIB dengan tinggi letusan mencapai sekitar 100 meter, dengan abu berwarna kelabu dengan intensitas sedang yang menrahan timur.

Letusan terekam seismograf dengan amplitude maksimum 7 mm dengan durasi 182 detik.

Tiga letusan yang terjadi pada Kamis kemarin, merupakan letusan ke-4 di bulan Desember setelah pada Kamis 14 Desember 2022 Gunung Anak Krakatau meletus pada pukul 09.33 WIB dengan ketinggian abu letusan mencapai sekitar 300 meter.

Peningkatan aktifitas ini terjadi setelah sebulan mengalami penurunan sejak 11 November 2022.

Sejarah Kelam Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau terbentuk pada tahun 1927 dari kawasan kaldera purba Gunung Krakatau purba yang masih aktif.

Kecepatan pertumbuhan Anak Krakatau ini mencapai 0,5 meter per bulan, dan dalam setahun penambahan ketinggian mencapai 6 meter dengan penambahan lebar mencapai 12 meter.

Aak Krakatau terbentuk setelah 44 tahun Gunung Krakatau meletus hebat pada tahun 1883. Saat itu letusan telah mengeluarkan awan panas dan gelombang tsunami yang telah menewaskan 36 ribu pendudukan di sekitarnya.

Gelombang tsunami yang diciptakannya merupakan yang terdahsyat di Samudera Hindia, sebelum tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004.

Dikabarkan pula, suara letusan saat itu terdengan hingga ke Australia dan Afrika yang berjarak sejauh 4.653 kilometer.

Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

Inilah Lokasi Gunung Anak Krakatau yang mengalami erupsi 3 kali pada Kamis kemarin

Himbauan PVMBG

Dengan peningkatan kembali aktifitas Gunung Anak Krakatau PVMBG menghimbau pengunjung untuk tidak mendekatu gunung tersebut  sejauh sekitar 5 kilometer.

Gunung Anak Krakatau terletak Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan atau terletak di perairan Selat Sunda  antara Pulau Sumatera dan Jawa.

Dengan kondisi alam yang baru terbentuk 1927 tersebut, kawasan tersebut menarik perhatian pengnjung dan menjadi salah satu tujuan wisatawan serta pendakian. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: PVMBG

Tags

Terkini

Terpopuler