SIAGA! Gunung Semeru Masih Beberapa Kali Mengalami Letusan serta Empat Kali Gempa

28 Mei 2022, 14:30 WIB
Gunung Semeru masih beberapa kali mengalami letusan serta empat kali gempa /ANTARA/HO-PVMBG/

DESKJABAR – Siaga atau lebih tepat tingkatkan kewaspadaan karena gunung Semeru masih terpantau beberapa kali mengalami letusan.

Alangkah baik selalu meningkatkan kewaspadaan dan selalu siaga kalau-kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur selalu memantau keberadaanya untuk meningkatkan siaga.

Petugas menyatakan siaga agar masyarakat di sekitarnya lebih meningkatkan kewaspadaannya.

Kendati demikian status Gunung Semeru yang masih Siaga atau Level 3.

Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terpantau masih mengalami beberapa kali letusan dan guguran pada Sabtu.

Baca Juga: BMKG Ingatkan Tsunami di 5 Wilayah Ini, Status Gunung Anak Krakatau Masih Siaga III, Simak Mitigasi TSUNAMI

Berdasarkan laporan tertulis petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur menyebutkan pengamatan kegempaan pada Sabtu pukul 00.00-06.00 WIB tercatat lima kali letusan/erupsi dengan amplitudo 10-15 mm dan lama gempa 55-65 detik.

"Kemudian lima kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 35-45 detik, serta empat kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm selama 35-70 detik," kata petugas PPGA Semeru, Liswanto dalam laporan tertulisnya kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Gunung Semeru juga mengalami satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 26 mm, sedangkan pengamatan secara visual gunung api terlihat jelas, asap kawah tidak teramati, cuaca cerah dan angin lemah mengarah ke selatan.

Baca Juga: Pasca Gempa Pasaman Barat Menambah Korban, Tim Siaga Bencana Yonif 131/Brs Temukan Satu Jenazah Lagi

Sementara aktivitas Gunung Semeru pada Jumat (27/5) periode 00.00-24.00 WIB tercatat 23 kali letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, kemudian 11 kali gempa guguran dengan amplitudo 105 mm, 27 kali gempa embusan dengan amplitudo 2-8 mm, satu kali gempa tektonik lokal, dan empat kali gempa tektonik jauh.

"Secara visual Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup kabut, kemudian teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 100 meter dari puncak," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Lumajang, Joko Sambang mengatakan, ada beberapa rekomendasi yang harus dipatuhi masyarakat seiring dengan status Gunung Semeru yang masih Siaga atau Level 3.

"Masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi) dan di luar jarak tersebut," katanya.

Baca Juga: BMKG : Tasikmalaya dan Bekasi Siaga Banjir dan Longsor, Sumedang Waspada, Dampak Hujan Lebat, Kamis dan Jumat

Masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Demikian dilansir DeskJabar.com dari laman antaranews.com, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler