Erupsi Capai Ketinggian 3.000 Meter, Status Gunung Anak Krakatau (GAK) Naik Jadi Level III

25 April 2022, 18:11 WIB
Tangkapan layar erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) Senin, (25/4/2022). /Antara/

DESKJABAR – Erupsi Gunung anak Krakatau itu beberapa menit terjadinya setelah sholat tarawih Ramadhan 2022, dan warga melihat semburan api pijar dari atas gunung itu.

Warga di sekitar Gunung Krakatau dikejutkan dengan terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) pada hari Minggu, 24 April 2022, pukul 20:20 WIB, tinggi kolom abu teramati ± 3000 m di atas puncak.

Menurut akun twitter @PVMBG_, peristiwa erupsi GAK Minggu 24 April 2022, pukul 20:20 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati ± 3000 m di atas puncak.

Erupsi saat ini masih berlangsung, katanya. Aktivitas vulkanik gunung setinggi 157 mdpl ini cenderung meningkat.

Sementara akun twitter @infomitigasi menyebutkan, sedangkan via pemantauan satelit pukul 20:00 WIB 24/04/2022 Total Column Sulphur Dioxide.

Baca Juga: Gunung Api Ili Lewotolok Erupsi, Ini Informasi dan Rekomendasi PVMBG Kepada Masyarakat

Seperti dikansir DeskJabar.com dari laman antaranews.com, Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung, statusnya meningkat menjadi level III dari sebelumnya yang statusnya level II.

"Statusnya GAK sudah ditingkatkan dari level II jadi level III sejak Minggu (24/4) pukul 18.00 WIB," kata Petugas Pos Pantau GAK di Lampung Selatan, Andi dihubungi dari Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan, bahwa pada Minggu dari Pos Pantau, Gunung Anak Krakatau terdengar mengeluarkan suara gemuruh dan juga terus mengalami erupsi dengan mengeluarkan sinar api.

"Erupsi GAK pada Minggu (24/4) ketinggian mencapai 3.000 meter, dan sinar apinya mencapai 200 meter maksimal dari puncak gunung," kata dia.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan dan wisatawan agar tidak mendekati GAK dalam radius 5 kilometer dalam situasi level III.

Namun masyarakat masih tetap masih bisa beraktivitas serta tidak termakan oleh isu-isu yang tidak bertanggungjawab kebenarannya terkait GAK.

Baca Juga: Pagi Ini, GUNUNG ANAK KRAKATAU 2 Kali ERUPSI, Kemarin Tercatat 4 Kali, Status Level II Waspada

Masyarakat bisa menghubungi BPBD setempat atau ke Pos Pantau GAK untuk tau status dan situasinya.

Untuk pagi tadi GAK mengalami penurunan aktivitas, namun kami akan terus pantau perkembangannya," kata dia.

Sementara itu, berdasarkan rilis resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Kegempaan Gunung Anak Krakatau selama 1 - 24 April 2022 ditandai dengan terekamnya 21 kali gempa letusan.

Kemudian, 155 kali gempa embusan, 14 kali Harmonik, 121 kali gempa Low Frequency, 17 kali gempa Vulkanik Dangkal, 38 kali gempa Vulkanik Dalam, dan Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5 - 55 mm (dominan50mm) serta terekam 2 kali gempa Tektonik Lokal, 6 kali gempa Tektonik Jauh dan 1 gempa Terasa dengan skala I MMI.

Baca Juga: Gunung Krakatau Dikabarkan Mengalami Erupsi, Warga Pandeglang, Banten, Selat Sunda Resah Dengar Suara Letusan

Energi aktivitas vulkanik yang dicerminkan dari nilai RSAM (real-time seismic amplitude measurement) menunjukkan pola fluktuasi dengan kecenderungan meningkat tajam sejak 15 April 2022.

Kemudian, secara pengamatan visual, tinggi embusan asap selama periode 1 - 24 April 2022 dari arah Pos PGA Pasauran dan Kalianda serta dari CCTV umumnya jelas hingga tertutup kabut.

Saat cuaca cerah teramati embusan asap kawah berwarna putih dengan intensitas tipis hingga tebal, tinggi kolom embusan sekitar 25 – 3.000 meter dari atas puncak GAK, dengan angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat dan barat laut.

Kemudian, teramati letusan dengan tinggi kolom 50 - 2.000 meter dari atas puncak gunung. Kolom abu letusan berwarna putih, kelabu hingga kehitaman dengan dominan arah angin ke tenggara dan selatan.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler