Pertanian, Ancaman Gangguan Produksi Pangan Indonesia Tahun 2022, Jawa Barat Masih Menjadi Andalan

15 Februari 2022, 12:26 WIB
Kegiatan Forum Perangkat Daerah Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 15 feburai 2022, dihadiri Koordinator Kebijakan dan Program Kementerian Pertanian, Akbar /Kodar Solihat/DeskJabar

DEKSJABAR – Kondisi gangguan produksi pertanian pangan Indonesia membayangi tahun 2022, seiring prediksi ancaman cuaca ekstrem, dimana Jawa Barat masih menjadi andalan.

Koordinator Kebijakan dan Program Biro Perencanaan Kementerian Pertanian, Akbar, melalui teleconference, pada Forum Perangkat Daerah Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Selasa, 15 Februari 2022, menyebutkan, ancaman gangguan produksi pangan nasional tahun ini ada dua latarbelakang.

Upaya konsolidasi antisipasi ancaman gangguan produksi pangan nasional tahun 2022, mendapat perhatian serius dari sejumlah perangkat daerah yang ikut menghadiri forum dipimpin Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat itu, disebutkan ada 220 perangkat daerah, baik provinsi, kabupaten, dan kota di Jawa Barat.

 

Baca Juga: INDRAMAYU Pernah Mengalami Kelaparan Terparah, Korban Tewas Terbanyak, Sejarah Pertanian Jawa Barat

"Ancaman gangguan produksi pangan nasional, muncul kembalinya seiring merebak Covid-19 dimana kali ini adalah varian Omicron dan dampak perubahan perubahan iklim secara ekstrem hujan atau ekstrem panas, yang berdampak kepada kondisi tanaman pangan," ujar Akbar.

Dalam kondisi demikian, disebutkan Akbar, bahwa yang menjadi tantangan, adalah tingkat kehilangan hasil produksi, harga pupuk naik, serta kemungkinan gangguan impor pangan.

Untuk mencoba mengoptimalkan produksi pangan, khususnya padi, disebutkan Akbar, adalah perbaikan untuk menekan kehilangan hasil, penanganan kenaikan harga pupuk, pengendalian hama dan penyakit, upaya peningkatan indeks pertanaman, serta perbaikan harga gabah.

 

Baca Juga: Pohon Bidara Dianjurkan Ditanam, Mengusir Setan dan Manfaat Kesehatan, Ustadz Khalid Basalamah Menjelaskan

Disebutkan pula, bahwa salah satu hal yang harus sangat diwaspadai pada tahun 2022 dalam kondisi ancaman gangguan produksi pangan, adalah bencana alam.

“Sebab, bencana alam tidak bisa diketahui kapan datangnya, padahal butuh banyak cadangan pangan. Belum pula fenomena daya beli masyarakat yang menurun,” ujar Akbar.

Yang memprihatinkan, disebutkan, tenaga kerja pertanian terus berkurang karena tersedot ke industri.

Baca Juga: Pohon Daun Bidara Pengusir Jin Setan dan Sihir, serta Manfaat Kesehatan, Ini Ciri-ciri Jenis yang Ampuh

Tantangan besar yang juga dialami tahun 2022, disebutkan Akbar, adalah banyaknya anggaran berkurang yang ditentukan oleh pemerintah untuk bidang pertanian dari Kementerian Keuangan.

Sementara itu, pihak kabupaten dan kota di Jawa Barat yang menyuarakan kepentingan sektor pertanian, misalnya Kabupaten Sukabumi, Indramayu, Subang, dsb.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat mengatakan, bahwa sektor pertanian di Jawa Barat terus digenjot melalui sejumlah inovasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.

Baca Juga: Mengapa Setan Takut Daun Bidara ? Cara Mengusir Sihir dan Kesurupan, Ustadz Abdul Somad Menjelaskan

Dadan Hidayat mengatakan, terkait peningkatan dan penyelamatan produktivitas pertanian, adalah ikut melakukan rehabilitasi lahan kritis, misalnya hulu Sungai Citarum.

Ciri khas pertanian di selatan Jawa Barat Kodar Solihat/DeskJabar

Khusus indeks pertanaman, menurut Dadan Hidayat, bahwa indeks pertanaman sampai tiga kali di Jawa Barat itu ada di dataran tinggi, terutama di kawasan selatan.

Jika mengikuti arahan Kementerian Pertanian untuk mengejar indeks pertanaman sampai empat kali tanam, menurut Dadan Hidayat, diharapkan bagaimana adanya pasokan alsintan yang sesuai dengan kontur alam.

Baca Juga: Pertanian, Tiga Jenis Tanaman Hias Lokal Produksi Bandung dan Bogor Ini Sangat Diminati Orang Amerika

 

“Peluang tambahan pasokan pangan yang ada di Jawa Barat itu 200.000 hektare, tapi fasilitas yang sangat penting adalah ketersediaan alsintan yang harus tepat peruntukan,” kata Dadan Hidayat disampaikan kepada Koordinator Kebijakan dan Program Kementerian Pertanian, Akbar.

Kepala Balai Benih Kentang Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Juju Rukman, mengusulkan kepada Kementerian Pertanian agar perbenihan kentang termasuk menjadi perhatian utama pada tahun 2022-2023.

Sebab, kentang merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat, disamping beras.***

 

 

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler