DESKJABAR – Usaha pertanian tanaman pangan muncul inovasi dan solusi meningkatkan produksi padi secara efisien, menguntungkan, dan menggairahkan petani.
Adalah upaya mendokrak produksi padi dan penghasilan petani melalui penggunaan formula pupuk hayati, yang dinilai lebih efisien dan menggairahkan petani.
Usulan tersebut disampaikan pada rapat dilakukan di Balai Benih Padi dan Palawija Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Bojongpicung, Cianjur, Selasa, 4 Januari 2022.
Mereka yang hadir dalam rapat adalah ketua tim peneliti Saldi Aldryn dari Pusat Perencanaan Strategis dan Manajemen Resiko Perum Bulog, Kepala Balai Benih Padi dan Palawija Benny Bunyamin, Ketua KMMI (Kesatuan Masyarakat Madani Indonesia) Chairim Rahmi, serta produsen pupuk hayati CV Cihurip Agro Nusa (direktur Widodo, Andi Sholihin, dan Dian Hurip).
Baca Juga: INDRAMAYU Pernah Mengalami Kelaparan Terparah, Korban Tewas Terbanyak, Sejarah Pertanian Jawa Barat
Usulkan disampaikan Saldi Aldryn setelah melihat keberhasilan ujicoba penggunaan pupuk hayati dilakukan di Jawa Barat, menunjukan hasil signifikan peningkatan produktivitas tanaman padi dengan penggunaan pupuk hayati Cihurip.
Disebutkan dalam rapat itu, bahwa ujicoba penggunaan pupuk hayati dimaksud dilakukan di Balai Benih Padi dan Palawija di Bojongpicung dan di Majalengka.
Intinya, bahwa untuk mendukung pemenuhan cadangan pangan nasional melalui Perum Bulog, kata Saldi Aldryn, “Harus diciptakan secara berimbang antara kepentingan kenaikan produksi padi dan beras, faktor pendukung yaitu kesuburan tanah, dan kesejahteraan para petaninya”.