Kisah Haru Rumini yang Ditemukan Meninggal Berpelukan dengan Ibu nya, Namanya Harum dan Dipeluk Warga Langit

7 Desember 2021, 11:30 WIB
Erupsi Gunung Semeru telah memporakporandakan bangunan rumah milik warga. /Instagram @mountainsiana


DESKJABAR
, - Rumini (28) wanita cantik asal Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang Jawa Timur, yang ditemukan meninggal berpelukan dengan ibu nya, telah mengajarkan tentang bagaimana mencintai seorang ibu. 

Rumini tidak rela meninggalkan Ibunya Salamah (70) yang sudah tidak kuat berjalan apalagi lari untuk menyelamatkan diri saat terjadi erupsi Gunung Semeru pada Sabtu 4 Desember 2021.

Kesempatan untuk selamat dari sapuan awan panas erupsi Gunung Semeru sebenarnya bisa dilakukan oleh Rumini. 

Baca Juga: Danu Boleh Pulang Usai Pemeriksaan Kasus Subang, Tapi Selasa Harus Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Ada Apa?

Baca Juga: Cara Menerka Orang yang Mempunyai Khodam Pendamping, Lihatlah 5 Ciri-ciri Ini

Namun rasa sayang dan cintanya pada seorang ibu melebihi rasa sayang pada dirinya. Rumini memilih untuk melindungi sang ibu dari panasnya wedus gembel dari letusan Semeru. 

Keduanya meninggal dunia dengan cara berpelukan. Jasad Rumini dan Salamah ditemukan pihak keluarga di bagian dapur rumahnya  dalam posisi berpelukan. 

Rizki Ilham Ramadan relawan kemanusiaan di Semeru di akun instagram @mountainsiana menulis takjub dengan kisah Rumini. Katanya, Rumini sudah mengajarkan tentang bagaimana mencintai dan berbakti kepada orang tua, terutama ibu. 

Baca Juga: MENGHARUKAN, Inilah Kisah Rumini yang Ditemukan Meninggal Berpelukan dengan Ibunya Saat Gunung Semeru Meletus

Baca Juga: Cara Melihat Orang yang Memakai Ilmu Pelet, Inilah Ciri-cirinya

 "Kami seluruh relawan di Semeru tak kuasa membendung haru, Rumini telah ajarkan kami tentang kesungguhan mencintai dan berbakti kepada ibu. Angkat topi sejuta kali untukmu, Rumini.Tak terasa air mata menetes menulis kisahmu. Alfatihah," tulisnya. 

Anak dan suami Rumini selamat, anaknya dibawa oleh adik ipar Salamah menyelamatkan diri berlari ke luar rumah saat tahu gunung Semeru mengeluarkan awan panas. 

Sedangkan suami Rumini masih di tempat kerja. Rumini memilih tinggal di dalam rumah dari pada menyelamatkan diri bersama warga lainnya. 

Baca Juga: Ingin Cepat Kaya Raya, Inilah Cara dan Tahapan untuk Memanggil Khodam Uang

Baca Juga: Ingin Awet Muda dan Memiliki Wajah Glowing, Rutinlah Minum Ramuan Herbal Ala dr. Zaidul Akbar Ini

Kisah pengorbanan yang dilakukan rumini pada erupsi Gunung Semeru telah membuat banyak orang kagum. Rumini mengajarkan tentang pengabdian kepada seorang ibu. 

Rizky Ilham Ramadan menulis jika nama Rumini tidak hanya harum di dunia saja, tetapi juga harum di langit. Warga langit menyambut ruh Rumini yang baunya mewangi. 

Jasadnya terbakar oleh panasnya semburan wedus gembel, tetapi ruhnya harum mewangi dan dipeluk oleh seluruh penduduk langit. 

Baca Juga: KASUS SUBANG TERBARU, ADA ANCAMAN Bila Tidak Segera Diumumkan Algojo Pembunuh Diprediksi Ada Guncangan Dahsyat

Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan lava pijar pada Sabtu 4 Desember 2021. Ribuan rumah warga di Lumajang rusak akibat semburan awan panas dan tertutup lahar. 

Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan, sebanyak 22 orang meninggal dunia akibat awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

"Data pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal yang dilaporkan Pusdalops BNPB itu 22 orang," kata Abdul Muhari dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin 6 Desember 2021.

Baca Juga: LUAR BIASA JONATHAN CHRISTIE Si Anak Baik Membuka Donasi Untuk Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Abdul Muhari merinci jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru di Lumajang yang dilaporkan sebanyak 14 orang di Kecamatan Pronojiwo dan delapan orang di Kecamatan Candipuro.

Delapan jenazah di Kecamatan Candipuro, terdapat satu jenazah korban ditemukan di Dusun Kebondeli Selatan, pukul 15.45 WIB, yang masih belum teridentifikasi.

Gunung Semeru mengalami letusan dan terekam sejak tahun 1818 hingga tahun 1913. Kemudian terjadi letusan lagi pada tahun 1941- 1942. Aktivitas vulkanik pada tahun itu dengan durasi panjang. 

Baca Juga: Beruntung, 3 Weton Ini Bakal Dilimpahi Rezeki yang Melimpah dan Kemuliaan Hidup

Aktifitas vulkanik Semeru juga tercatat pada tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 - 1957, 1958, 1959, 1960. Dan pada tahun 1977 Gunung Semeru kembali mengeluarkan abu vulkanik. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler