Terbaru, Kondisi Gunung Semeru Sekarang, Eko Budi Lelono: Bahaya Awan Panas dan Guguran Lava Mengintai Warga

5 Desember 2021, 19:36 WIB
Peta memperlihatkan aliran awan panas dan guguran lava. Badan Geologi meminta warga waspada guguran lava dan awan panas mengintai warga /Badan Geologi

 


DESKJABAR- Aktivitas Gunung Semeru pasca erupsi, meletus pada Sabtu 4 Desember 2021 masih tahap evakuasi. Gunung Semeru yang terletak di Pulau Jawa tersebut menyemburkan lava panas dan awan tebal pada Sabtu sore kemarin.

Daerah yang terkena erupsi Gunung Semeru adalah di wilayah Kabupaten Lumajang Jawa Timur terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Ativitas Gunung Semeru saat ini masih dalam pemantauan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan beraktivitas di luar radius rawan bencana, yakni 1 kilometer (km) dari kawah/puncak Gunungapi Semeru.

Baca Juga: Misteri Gunung Semeru Erupsi, 7 Tempat Angker dan Indah: Danau Ranu Kumbolo, Tanjakan Cinta, Sampai Blank 75

"Tingkat aktivitas Gunungapi Semeru saat ini tetap di Level II (Waspada), untuk itu diimbau kepada masyarakat untuk mematuhi rekomendasi dari Badan Geologi, tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah/puncak G. Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono pada Konferensi Pers Update Terkini Gunungapi Semeru, Minggu 5 Desember 2021.

Selain itu menurut Eko Budi Lelono perlu diwaspadai juga potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak G. Semeru, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Terkait peningkatan aktivitas Gunungapi Semeru, Kementerian ESDM melalui Badan Geologi telah memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan di daerah sejak tanggal 1 Desember 2021, di mana telah terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1.700 meter dari puncak atau 700 meter dari ujung aliran lava dengan arah luncuran ke tenggara.

Menurut Eko Budi Lelono, sudah ada peningkatan (aktivitas Gunungapi Semeru) pada tanggal 1 Desember 2021. Sudah terjadi awan panas guguran dan hal ini sudah kami sampaikan kepada para stakeholder di daerah melalui grup WhatsApp.

Baca Juga: BIKIN AIR MATA MELELEH, Jenazah Seorang Ibu Gendong Bayi Ditemukan Tertimbun Lahar Gunung Semeru

Selain itu pada 2 Desember 2021 kami juga mengeluarkan surat yang ditujukan kepada Kepala BNPB, Gubernur Jatim, Bupati Lumajang, dan Bupati Malang mengenai kondisi kekinian beserta imbauan yang kami sampaikan di dalam surat tersebut," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani.

PVMBG melalui Pos Pengamatan Gunungapi Semeru melakukan pemantauan selama 24 jam dalam satu hari dan melaporkan hasil pengamatan tersebut setiap 6 jam. Hasil pengamatan tersebut juga disampaikan melalui grup WA yang beranggotakan Muspida, Pemerintah Daerah, penambang, relawan, tokoh masyarakat, dan BPBD setempat.

"Selain itu pemberian informasi peringatan dini juga kami lakukan melalui aplikasi MAGMA Indonesia (magma.vsi.esdm.go.id) yang merupakan aplikasi kebencanaan yang dimiliki oleh badan geologi, website PVMBG yaitu vsi.esdm.go.id, dan Grup WA pemantauan Gunungapi Semeru," papar Andiani.

Masyarakat diimbau agar tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunungapi Semeru dan mengikuti arahan dari Instansi yang berwenang yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan Kementerian/Lembaga terkait, Pemda, serta instansi terkait lainnya.

Baca Juga: KASUS BUNUH DIRI, Polda Jatim Akan Kejar dan Periksa Penjual Obat Aborsi pada Novia Widyasari dan Randy Bagus

Informasi mengenai aktivitas G. Semeru terkini dapat diperoleh melalui aplikasi/Website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, Twitter, dan Instagram pvmbg_).***

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler