DESKJABAR - Hingga akhir Mei 2021, sudah sekitar 16,4 juta penduduk Indonesia menerima vaksin Covid-19 dosis pertama dan sekitar 10,6 juta orang lainnya menerima vaksin dosis ke-2.
Demikian data vaksinasi yang disampaikan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di laman resminya, Senin, 31 Mei 2021, malam.
Berdasarkan data tersebut, dari target sasaran vaksinasi 181.554.465 jiwa, tepatnya sebanyak 16.413.672 orang telah disuntik vaksin dosis pertama dan 10.631.835 disuntik vaksin dosis kedua.
Baca Juga: Kuningan Sukses Kembangkan 47 Desa Wisata, Acep Purnama: Semua Potensi Kami Gali
Dari total target sasaran vaksinasi tersebut, sebanyak 40.349.049 orang merupakan sasaran vaksinasi dari kategori sumber daya manusia (SDM) kesehatan, petugas publik, dan lansia.
Pasien sembuh meningkat
Tim KPCPEN juga menyebutkan jumlah pasien sembuh terus meningkat. Berdasarkan data per 30 Mei 2021, jumlahnya mencapai 1.663.998 orang dengan persentase di angka 91,6 persen.
Berdasarkan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi dengan pasien sembuh tertinggi. Di antaranya DKI Jakarta dengan kumulatif 411.428 orang, Jawa Barat (278.673 orang), Jawa Tengah (179.993 orang), Jawa Timur (141.068), dan Kalimantan Timur (68.660).
Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19 dan Kemenlu RI Antisipasi Kepulangan 7.200 WNI dari Malaysia
Lalu, pada kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi, yaitu:
- DKI Jakarta bertambah 1.064 kasus dengan kumulatif 429.333 kasus.
- Jawa Tengah bertambah 1.007 kasus dengan kumulatif 199.205 kasus.
- Riau bertambah 726 kasus dengan kumulatif 59.597 kasus.
- Jawa Barat bertambah 639 kasus dengan kumulatif 312.633 kasus
- Kepulauan Riau bertambah 294 kasus dan kumulatifnya 16.666 kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, data tersebut menegaskan bahwa Pulau Jawa adalah kontributor terbesar penambahan kasus positif tingkat nasional.
Baca Juga: Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Pasar Dombret Purwakarta Bisa Jual Ternak Lewat Internet
Menurut dia, provinsi-provinsi tersebut harus melakukan konsolidasi penanganan dengan baik antarjajaran pimpinan daerah. Dengan demikian, Pulau Jawa dapat menjadi kontributor perbaikan perkembangan kasus di tingkat nasional.
"Manfaatkan forum komunikasi pimpinan daerah lintas wilayah tingkat provinsi, kabupaten/kota agar dapat menghasilkan strategi pengendalian yang efektif," ujar Wiku Adisasmito.***