Jawa Barat Siaga 1 Covid-19, Ini Wilayah yang Diwaspadai

- 31 Mei 2021, 20:02 WIB
Ridwan Kamil
Ridwan Kamil /Antara

DESKJABAR -  Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Provinsi Jabar Siaga 1 COVID-19 terkait kenaikan kasus virus corona yang disebabkan aktivitas mudik Lebaran 2021. 

Salah satu indikasinya, adanya kenaikan Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian ruang perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit wilayah Jawa Barat, berikut wilayah diwaspadai.

"Sedang Siaga 1, pertama terjadi kenaikan dalam BOR, biasanya turun. Minggu ini naik delapan persen dari 30,6 menjadi 38,2 persen. kenaikan ukurna BOR kalau sampai 10 persen itu ada lonjakan," kata Ridwan Kamil, seusai Rakor Penanganan Covid-19 di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin, 31 Mei 2021.

Baca Juga: HP Indonesia Ikut Jembatani Kesenjangan Pendidikan di Indonesia

Ia menuturkan kenaikan kasus COVID-19 merupakan imbas dari libur Lebaran 2021 dan adanya warga yang melaksanakan mudik meskipun ada larangan melakukan mudik.

"Karena libur Lebaran dan mudik yang bocor yang sudah kita upayakan. Mudah mudahan jadi pembelajaran. Apa yang kita upayakan untuk menghindari hal ini," kata dia.

Rumah sakit penuh

Menurut dia berdasarkan data yang diterima oleh pihaknya diketahui bahwa sejumlah rumah sakit di Jawa Barat kembali penuh sehingga pihaknya meminta pengelola rumah sakit untuk segera mengalihfungsikan kamar perawatan umum untuk pasien COVID-19.

Baca Juga: China Izinkan Pasangan Menikah Miliki Tiga Anak, Warga Tanggapi Dingin di Media Sosial

"Kemudian ada beberapa rumah sakit yang sudah dalam ambang batas. RS Al Ihsan, RS Immanuel, RS Santosa itu udah ada yang 70 persen, 80 persen, ada yang 90 persen. Dan iu sudah saya koreksi, kalau sudah ada 70 persen tolong segera mengalokasikan kamar yang untuk perawat umum untuk penyakit COVID-19," kata dia.

Selain itu, Kang Emil juga meminta agar tiga daerah yakni Kabupaten Cianjur, Bogor dan Kabupaten Garut agar lebih waspada karena kenaikan kasus COVID-19 tinggi sedangkan angka kesembuhannya rendah.

"Saya mengingatkan tim di Satgas Cianjur, Bogor, dan Garut untuk memperhatikan kenapa kasusnya tinggi dan kesembuhannya rendah. Apakah penularan kurang terantisipasi atau obatnya juga kurang maksimal sehingga sembuhnya lama," kata dia.***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah