DESKJABAR – Aset wisata yang bernama “Jembatan Cinta” di kawasan ekowisata Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Batu Karas, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, kondisinya kini merana.
Tak terurus, kayu-kayunya sudah pada rapuh. Padahal dulu saat pertamakali dibuka tahun 2015, hampir setiap hari banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
Dikonfirmasi DeskJabar melalui pesan WA, Kepala Desa Batukaras Hadi Somantri membenarkan, sudah lama jembatan cinta yang berada di kawasan hutan mangrove PRPM itu tidak beroperasi dikarenakan harus ada renovasi pada tiang-tiang jembatannya.
"Kayu-kayunya sudah rapuh, banyak yang rusak. Untuk sementara ditutup dulu," kata Hadi, Sabtu 31 Oktober 2020 malam.
Baca Juga: Warga yang Berwisata Diminta Jangan Menurunkan Masker di Bawah Hidung atau Dagu
Baca Juga: 54 Destinasi Wisata di Jabar Bakal Diperiksa Tim Gabungan, Warga Diminta Patuhi Protokol Kesehatan
Untuk memperbaiki kondisi jembatan tersebut, kata Hadi, pihaknya sudah membuat pengajuan ke Pemerintah Daerah pada saat Musrenbang tingkat Kabupaten Pangandaran beberapa waktu lalu.
Berharap segera diperbaiki
Tidak terurusnya Jembatan Cinta, disayangkan oleh Abah Omay (52), warga Sanghiyang Kalang, yang tempat tinggalnya tak jauh dari jembatan itu. Menurutnya, aset wisata mangrove Jembatan Cinta sebenarnya sudah memiliki pasar tersendiri. Jika dikembangkan dengan serius, ia yakin bisa Go Internasional.