Network
DESK JABAR – Pascagempa bumi berkekuatan Mag 5,9 yang menguncang Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat Minggu, 25 Oktober 2020, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran mencatat 10 rumah warga mengalami kerusakan.
Plt Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran Suheryana mengatakan,10 rumah yang rusak itu tersebar di 6 desa dan 5 Kecamatan . Dari 10 rumah, 3 rumah mengalami rusak sedang dan 7 rusak ringan. Jumlah tersebut ada kemungkinan bertambah.
“BPBD,Tagana, FKDM dan yang lainnya kini sedang melakukan asesment di rumah warga yang mengalami kerusakan, Mereka nanti yang akan didahulukan untuk mendapat bantuan logistik kepada korban”, kata Suheryanya, Senin 26 Oktober 2020.
Baca Juga: Hati Hati! Barang Curian Dijual di Facebook, Tersangkanya Berhasil Dibekuk
Baca Juga: Areal Pertanian Terdampak Banjir di Selatan Garut Segera Dipulihkan
Menurut Suheryana, dampak dari gempa di Kabupaten Pangandaran, hingga hari ini (Senin 20/10/2020) tidak ada korban yang dilaporkan harus mengungsi. Pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada.
“Apalagi saat ini sedang musim penghujan terutama di daerah rawan banjir dan longsor”, ujarnya.
Semengara itu dari Kabupaten Ciamis dilaporkan, 16 rumah di enam kecamatan rusak dan ambruk akibat gempa bumi yang terjadi, Minggu (25/10/2020) pagi. Tidak ada korban jiwa, namun ada yang terluka tertimpa reruntuhan tembok rumah dan harus dirawat di klinik.
Dari data Badan Penanggulanngan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis, gempa Pangandaran mengakibatkan 16 rumah mengalami kerusakan dan sebagian ambruk. Rumah-rumah yang rusak itu tersebar di Kecamatan Ciamis, Pamarican, Banjarsari, Lakbok, Purwodadi dan Tambaksari.***
