Pemprov Jabar Dorong Kembali Reaktivasi KA Banjar-Pangandaran-Cijulang dan Bandung-Ciwidey

- 19 Mei 2024, 07:00 WIB
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar kembali intens mendorong percepatan reaktivasi insfrakstruktur jakur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang dan  Bandung-Ciwidey yang sudah lama mati.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar kembali intens mendorong percepatan reaktivasi insfrakstruktur jakur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang dan Bandung-Ciwidey yang sudah lama mati. /Istimewa/

DESKJABAR - Untuk mendorong geliat pariwisata di Bandung dan Pangandaran, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengungkap rencana reaktivasi jalur kereta api (KA) Banjar-Pangandaran-Cijulang dan Bandung-Ciwidey yang sudah lama mati.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar intens mendorong percepatan reaktivasi insfrakstruktur perkeratapian di Jabar ini dengan pemerintah pusat.

Selain fokus pada rencana reaktivasi KA di Jabar, Pemprov Jabar juga fokus pada proyek elektrifikasi kereta jalur Padalarang-Cicalengka dan pembangunan LRT Bandung Raya.

"Kemarin saya ke Jakarta bertemu dengan Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas membahas ulang tentang LRT, elektrifikasi kereta yang dari Padalarang sampai Cicalengka dan reaktivasi jalur kereta," kata Bey Machmudin.

Baca Juga: Kementerian PPPA Sebut, Study Tour Hak Anak Dapatkan Pendidikan di Luar Sekolah

Bey mengatakan, pihak Bappenas merespons baik dan juga mendukung proyek reaktivasi jalur KA Banjar-Pangandaran-Cijulang dan jalur KA Ciwidey-Bandung.

"Respons sangat baik, kami berbicara sangat detail dan mereka sangat mendukung percepatan dan ini dalam progres," kata Bey dalam keterangan di Bandung, Sabtu 18 Mei 2024.

Lebih lanjut, Bey menyebutkan bahwa masih ada harapan agar reaktivasi dan elektrifikasi ,asalah perkeretaapian di Jawa Barat bisa lebih cepat.

Bey mengungkapkan, reaktivasi jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang sudah memiliki Detail Engineering Design (DED) dan jalur tersebut memungkinkan agar cepat terealisasi.

"Intinya kami berharap tahun ini bisa ada yang nyata, sehingga tahun depan tinggal meneruskan. Saya juga berharap sekali elektrifikasi Padalarang-Cicalengka," katanya pula.

Pada Maret 2024 lalu, Bey Machmudin sudah mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Jabar mulai mengusulkan pada Kementerian Perhubungan untuk reaktivasi jalur kereta api Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran.

Untuk menindaklanjuti usulan reaktivasi dua jalur lama kereta yang saat ini tidak aktif tersebut, Bey mengatakan Pemprov Jabar akan melakukan kajian pasar terlebih dahulu sebagai salah satu yang dipersyaratkan Dirjen Perkeretaapian apabila dua jalur tersebut ingin diaktifkan kembali.

Baca Juga: Dibutuhkan 1,28 Juta Formasi untuk CASN 2024, Kapan Pendaftarannya? Ini Penjelasan Menteri PANRB

"Misalnya jalur Banjar-Pangandaran, Dirjen Perkeretaapian menanyakan pasarnya ada atau tidak. Jangan sampai jalur dibuka tapi peminatnya tidak ada. Jadi kami diharuskan mengkaji dulu," ujarnya.

Meski demikian, Bey meyakini minat masyarakat menggunakan dua jalur tersebut akan tinggi mengingat wilayah Pangandaran, Ciwidey dan Bandung merupakan destinasi wisata unggulan Jabar.

Menurut Bey, reaktivasi jalur kereta api Banjar-Pangandaran-Cijulang dan Bandung-Ciwidey akan mendongkrak kunjungan wisatawan, meningkatkan perekonomian warga, dan juga bisa mengurangi kemacetan di jalan arteri.

 

Bey berharap reaktivasi dua jalur kereta api tersebut dapat terealisasi, sehingga Jabar memiliki jalur transportasi dan perekonomian terbaik di Indonesia.

Sekilas jalur KA Banjar-Cijulang

Jalur Kereta api Banjar–Pangandaran-Cijulang adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Banjar dengan Stasiun Cijulang. Jalur ini termasuk dalam Wilayah Aset II Bandung dan memiliki panjang jalur sekitar 82 km.

Berdasarkan undang-undang tanggal 18 Juli 1911, pemerintah kolonial Belanda memutuskan untuk membangun jalur kereta api ini. Pembangunan jalur ini sesuai dengan yang diusulkan Residen Priangan, dan selesai dibangun pada 1921.

Baca Juga: Keamanan Digital Penting Agar Berselancar Aman dan Nyaman di Dunia Maya

Dulu, jalur Kereta api Banjar–Pangandaran-Cijulang ini dulu merupakan jalur yang sibuk. Panorama jalur ini sangat indah mulai dari pegunungan hingga laut.

Jalur kereta api ini mempunyai banyak jembatan dan 4 terowongan yakni Terowongan Batulawang (281,5 meter), Terowongan Hendrik (105 meter), Terowongan Juliana (147,70 meter), dan Terowongan Sumber atau Wilhelmina (1.116,10 meter).

Salah satu jembatan dan terowongan merupakan paling panjang di Indonesia yaitu Jembatan Cikacepit dengan panjang 290 meter dan Terowongan Sumber atau Wilhelmina dengan panjang 1.116,10 meter.

Jalur ini ditutup total pada 1 Februari 1982. Berkali-kali reaktivasi digaungkan untuk jalur ini, tetapi tidak pernah terealisasikan.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah