Network
DESKJABAR- Gelombang tinggi dengan cuaca yang ekstrim melanda kawasan pesisir selatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa, 12 Maret 2024.
Berdasarkan informasi yang beredar bahwa tinggi gelombang di Pesisir Selatan Cipatujah Tasikmalaya ini terjadi sejak Senin, 11 Maret 2024, selanjutnya gelombang itu membesar hingga akhir Selasa, 12 Maret 2024 tinggi gelombang mencapai (4.0 - 6.0 M).
Dalam unggahan video amatir yang direkam oleh warga saat detik-detik 2 perahu nelayan di pantai selatan tasikmalaya diterjang ombak besar.
Terlihat dalam video tersebut perahu nelayan terjebak gelombang tinggi hingga akhirnya satu perahu beserta nelayannya terbalik dan dihantam ombak besar.
Adapun untuk kedua nelayan itu tampak berupaya menyelamatkan diri, satu dari dua nelayan tersebut terjatuh ketika perahunya terbalik.
Sementara itu, satu perahu lainnya masih berdiri tegak meski ombak menggulung perahu tersebut.
Adapun upaya untuk penyelamat nelayan oleh petugaspun, terkendala oleh gelombang yang sangat tinggi.
Perahu motor gagal mendekat. Pada akhirnya perahu nelayan tersebut terseret hingga ke pinggir dermaga.
Meski sempat tergulung ombak satu nelayan atas nama eko berusia (27) tahun itu berhasil selamat.
AKP Hari Sakti selaku Kepala Satuan Polairud Polres Tasikmalaya, mengonfirmasi adanya peristiwa tersebut.
"Iya betul, ada satu perahu nelayan terbalik, korbannya selamat, nelayan nya diselamatkan oleh sesema nelayan, bersama petugas Polairud dan warga," ujar Hari Sakti.
Akibat gelombang tinggi tersebut puluhan perahu di sejumlah dermaga mengakibatkan kerusakan yang sangat parah.
Berdasarkan data Himpunan Nelayan Indonesia (HNSI) Kabupaten Tasikmalaya total kerusakan mencapai 20 perahu di berbagai Dermaga.
Dedi Mulyadi sebagai Ketua DPD HNSI Kab.Tasikmalaya mengucapkan bahwa tadi pagi, ada dua perahu yang pulang melaut dihantam ombak saat masuk dermaga Pemayangsari.
"Satu perahu terbalik dan rusak berat dan satu perahu lagi selamat," ucapnya.
Adapun untuk rinciannya kerusakan perahu nelayan 13 perahu yang terletak di Dermaga Sindangkerta dan 7 perahu di Dermaga Pamayangsari.
Akibat gelombang tinggi dan angin kencang, aktivitas nelayan lumpuh. Dermaga Sendangkerta dan Dermaga Pemayangsari rusak dan kapal nelayan tidak dapat beroperasi.
Selain menerjang perahu nelayan gelombang tinggi ini juga mengakibatkan sejumlah warung yang berada di kawasan tersebut mengalami kerusakan.
Dalam video tersebut juga memperlihatkan warung-warung yang dekat dengan bibir pantai terbawa ombak hingga terombang-ambing.***
