DESKJABAR - Banjir Rob Pelabuhanratu dan gelombang tinggi menerjang beberapa kawasan pantai di Kabupaten Sukabumi, mulai dari pantai Cipatuguran, Citeupus Pelabuhanratu hingga pesisir Ujung Genteng pada Selasa.
Peristiwa banjir rob Pelabuhanratu yang terjadi dua hari berturut - turut yakni pada Senin dan Selasa, 11-12 Maret 2024, disebabkan pemanasan gelobal, juga cuaca dan badai di sekitar pantai Selatan Jawa.
Dampak dari banjir rob Pelabuhanratu, sebagaimana data yang dirilis Camat Pelabuhanratu, Deni Yudono kepada media, sedikitnya 47 Kepala Keluarga (KK) terdiri dari 157 jiwa terdampak dari 3 RW yakni RW 20, 21 dan 32.
Kemudian sedikitnya 15 rumah warga mengalami rusak berat, 8 rumah rusak ringan, 5 Kafe dan 1 rumah ibadah (Masjid) mengalami kerusakan akibat diterjang Banjir Rob Pelabuhanratu.
Sementara itu, Banjir Rob juga terjadi di pantai pesisir Ujung Genteng Kabupaten Sukabumi. Gelombang tinggi sekitar 4 meter yang menjadi pemicu terjadinya banjir rob di pesisir pantai ini.
Akibat banjir rob yang menghantam daratan di pesisir pantai Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap pada Senin dan Selasa, mengakibatkan sejumlah perahu nelayan rusak berat.
Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep Jeka kepada media mengatakan, bahwa gelombang tinggi menghantam daratan mengakibatkan perahu dan kapal nelayan mengalami kerusakan hingga menimbulkan kerugian mencapai miliaran.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun, pihaknya mencatat ada sebanyak 26 nelayan yang mengaku perahunya rusak akibat peristiwa ini.