Pemkot Bandung Ajak Warga Ramai-ramai Menanam Cabe di Pekarangan, Petani Bakal Menangis

- 4 Maret 2024, 18:45 WIB
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar melihat-lihat tanaman warga di Kelurahan , Cisaranten  Kota Bandung, Senin, 4 Maret 2024.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar melihat-lihat tanaman warga di Kelurahan , Cisaranten Kota Bandung, Senin, 4 Maret 2024. /Instagram @bdg.pangan

DESKJABAR – Pemkot Bandung mengajak warga untuk ramai-ramai menanam cabe di pekarangan rumah. Musim penghujan dimanfaatkan untuk memotivasi warga bertanam di pekarangan, sebagai penyediaan mandiri pangan bagi keluarga untuk komoditas tertentu.

Gerakan bertanam di pekarangan sebenarnya bukan sesuatu yang baru, tetapi sering dikampanyekan kembali ketika harga pangan sedang mahal. Yang paling sering terjadi, adalah harga komoditas cabe, khususnya cengek domba yang hampir selalu mahal pada akhir dan awal tahun.

Di Kota Bandung, salah satu percontohan pemanfaatan pekarangan, adalah di Kelurahan Cisaranten. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung melakukan gerakan tanam cabe serentak, dengan tujuan ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi di Kota Bandung.

 Baca Juga: Usaha Pertanian Cabe di Jawa Barat, Inilah Jenis Cengek dengan Harga Stabil Bagus

Percontohan di Cisaranten

Kepala DKPP Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar, pada Senin, 4 Maret 2024, di Cisaranten menyebutkan, kegiatan penanaman cabe pemanfaatan pekarangan ini dilakukan karena kini sedang terjadi harga cabe sedang melonjak.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan sesuatu yang menarik untuk pengembangan buruan SAE. “Kami mengajak kepada semua warga Kota Bandung, siapa saja dengan keterbatasan lahan, kita bisa memanfaatkan lingkungan yang ada, bisa dibudidayakan pangan untuk kepentingan bersama,” ujar Gin Gin.

Ia mencontohkan apa yang dilakukan di Cisaranten, komoditas yang ditanam di pekarangan, ada sayuran, tanaman obat, ada buah-buahan, ikan, ayam, serta pengolahan kompos, serta sampah. Hasil panen dimanfaatkan warga setempat untuk pemenuhan sendiri kebutuhan pangan.

 Baca Juga: Khawatir Harga Cabe Melejit, Bibit Tanaman Cabe Laris Diminati Masyarakat Bandung

Ada catatan DeskJabar, sebagai gambaran umum, ketika harga cabe sedang tinggi, misalnya Rp 100.000/kg, khususnya cengek domba, sering menimbulkan kegemparan, Kondisi ini biasanya disebabkan panen akhir dan awal tahun sering anjlok, dampak musim kemarau normal atau kemarau parah seperti tahun 2023.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Instagram @bdg.pangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x