Kemudian orang yang diperintahkan untuk mencari keberadaan mahaguru Prabu Siliwangi tersebut berkata "Boa boa" atau jangan jangan pohon itu jelmaan dari mahaguru Prabu Siliwangi.
Karena dari pohon tersebut keluar seekor harimau putih yang diduga sebagai jelmaan dari mahaguru Prabu Siliwangi raja Padjadjaran yang meninggalkan istana kerajaan dan memilih tinggal di Leuweung Sancang.
Karena kalimat "Boa boa" tersebut maka secara tiba-tiba saja orang mengatakan jika pohon yang hanya tumbuh di wilayah Leuweung Sancang tersebut dengan nama pohon Kaboa.
Sedangkan harimau putih yang diyakini keluar dari pohon yang tumbuh di Leuweung Sancang dan di sebut Pohon Kaboa merupakan perwujudan dari hawa nafsu baik dari Prabu Siliwangi.
Karena ketika Mahaguru Prabu Siliwangi memutuskan untuk meninggalkan istana kerajaan Pajajaran dan berdiam diri di kawasan Leuweung Sancang ingin fokus mendekatkan diri kepada sang pencipta.
Itulah asal usul nama pohon Kaboa yang ada di wilayah Leuweung Sancang yang beredar di kalangan masyarakat dan beredar turun temurun dari generasi ke generasi.**