7 Tokoh Akan Maju di Pilgub Jabar 2024: Ada Politikus, Mantan Bupati, Pensiunan Jenderal dan Menteri

- 13 Januari 2024, 06:49 WIB
 Ilustrasi Gedung Sate tempat Gubernur Jabar berkantor: Diam-diam kini muncul 7 tokoh yang disebut-sebut akan mencalonkan diri untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024 (Pilgub Jabar 2024).
Ilustrasi Gedung Sate tempat Gubernur Jabar berkantor: Diam-diam kini muncul 7 tokoh yang disebut-sebut akan mencalonkan diri untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024 (Pilgub Jabar 2024). /

 


DESKJABAR - Di tengah hingar bingarnya tahapan kampanye Pilpres 2024, diam-diam kini muncul sejumlah tokoh yang
disebut-sebut akan mencalonkan diri untuk maju di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2024 (Pilgub Jabar 2024).

Ada tujuh orang tokoh yang berpotensi maju di Pilgub Jabar 2024. Semuanya bukan orang sembarangan, masing-masing punya pengaruh, punya kelebihan dan masing-masing punya massa tersendiri di Jabar.

Mereka yang akan maju di Pilgub Jabar 2024 itu ada yang mantan kepala daerah, politisi, pensiuanan jenderal Polri dan jabatan publik lainnya yang sudah tidak asing kagi bagi masyarakat Jabar. Siapa tujuh orang itu? Yuk kita kenali satu persatu.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Hari Ini Jumat 12 Januari 2024, Naik atau Turun? Berikut Daftarnya

Baca Juga: Kata Buya Yahya, Ini Dosa Mencari-Cari Kejelekan Orang Lain, Menghina dan Mencaci Maki

7. Setiawan Wangsaatmaja

Bagi kalangan birokrat di Pemprov Jabar, Dr. Ir. Setiawan Wangsaatmaja, Dipl, S.E, M.Eng atau akrab dipanggil Setiawan Wangsaatmaja, bukanlah sosok yang asing.

Sejak 15 Februari 2020 lalu Setiawan Wangsaatmaja menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat dan berakhir pada September 2023 lalu karena purnatugas.

Sejak tak lagi menjabat Sekda, pria kelahiran Bandung 26 Agustus 1963 ini diangkat dalam Jabatan Fungsional Ahli Utama mengemban amanah sebagai Asesor SDM Aparatur Ahli Utama.

Selama menjadi Sekda Jabar, Pemprov Jabar mampu melahirkan inovasi berbasis digital. Sejumlah aplikasi hadir untuk memudahkan publik mengakses dan mengurus pelayanan birokrasi.

Setiawan Wangsaatmaja
Setiawan Wangsaatmaja

Dan berkat inovasinya itu, Setiawan Wangsaatmaja mendapat predikat sebagai Sekda Provinsi Terbaik dengan Kepemimpinan Digital Terbaik dalam Askompsi Digital Leadership Goverment (ADLG) Awards pada Juli 2023.

Sebelum menjadi Sekda Jabar, Setiawan Wangsaatmaja pernah menjabat sebagai Ketua Grand Desain Pembangunan ASN dan
Penyusunan Indeks Profesionalitas ASN.

Kemudian pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) BPLHD Provinsi Jawa Barat, dan kerap menjadi delegasi dalam berbagai seminar maupun symposium baik di dalam ataupun luar negeri.

Bahkan pada tahun 2001, Setiawan menjadi pembicara dalam The Seminar On Citarum Research Project dan The First International Symposium On Shoutest Asian Water Environtment

Penghargaan lainnya yang pernah diraih Setiawan adalah Penghargaan Wibawa Seroja Nugraha dari LEMHANAS RI,
Satyalancana Karyasatya 10 Tahun dari Presiden RI, dan peringkat satu pelaksana pemantauan kualitas sungai di Indonesia dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.

Baca Juga: Begini Nasib Jalan Tol Getaci Jika Ganti Presiden Setelah Pilpres 2024

6. Ono Surono

Ono Surono
Ono Surono

Bagi kalangan politisi, baik di regional Jabar maupun nasional, nama Ono Surono lumaya sangat dikenal. Maklum, selain menjabat Ketua DPD PDIP Jabar, ia juga menjabat di Komisi IV DPR RI.

Selain memiliki gaya kepemimpinan yang patut diacungi jempol, Ono Surono, ST tergolong sebagai kader muda kelahiran Indramayu 24 Agustus 1974 yang sangat memahami permasalahan masyarakat Jawa Barat.

Ono Surono dikenal sebagai tokoh nelayan pantura. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Koperasi Perikanan Laut Mina Sumitra, sebuah koperasi perikanan yang terbesar di Jawa Barat dari segi produksi ikan laut.

Karir politik Ono Surono cukup panjang. Ia pernah menjadi Wakil Bendahara, Sekretaris dan Wakil Ketua PDIP Kab.Indramayu.

Karirnya terus mencuat dengan menjadi Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Barat dan puncaknya menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat dari 2019 hingga sekarang.

Sebelumnya, Ono Surono juga menjadi anggota DPRD Indramayu Periode 2004-2009, DPR RI Dapil Jabar VIII Periode 2014-2019 dan anggota DPR RI Dapil Jabar VIII Periode 2019-2024.

5. Mochamad Iriawan (Iwan Bule)

Mochamad Iriawan atau Iwan Bule
Mochamad Iriawan atau Iwan Bule
Nama lengkapnya Komjen Pol (Purn) Dr. Drs. H. Mochamad Iriawan, S.H, M.M, M.H, namun lebih dikenal dengan panggilan Iwan Bule.

Sosok pria kelahiran 31 Maret 1962 ini sudah begitu akrab di telinga warga Jawa Barat khususnya, masyarakat Indonesia pada umumnya.

Mochamad Iriawan yang juga dikenal dengan panggilan Iwan Bule, pernah menjabat sebagai Kapolda Jabar dan Plt Gubernur Jawa Barat, dan Ketua Umum PSSI.

Baca Juga: MAU Pinjam Uang Kemana, Pinjol atau Bank Digital? Sama-Sama Berbasil Digital, Simak Perbedaannya

Nama Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mulai melambung dikenal banyak orang, saat ia menangani kasus pembunuhan
kontroversial Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar.

Saat itu Iwan Bule masih menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi tahun 2008.

Karir Iwan Bule terus berkibar dan dipercaya untuk menduduki jabat penting yang straegis. Antara lain  Kadivkum Polri (2025), Kadivpropam Polri (2016).

Kemudian Kapolda Metro Jaya (2016), Asosp Kapolri (2017), Sekretaris Utama Lemhannas (2018), Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (2018) dan Ketua Umum PSSI (2019).

Pada acara Forum Kuwu Kabupaten Cirebon (FKKC) tahun 2023 lalu, Iwa Bule menyatakan kesiapannya maju dalam Pilgub
Jabar 2024.

4. Bima Arya

Bima Arya Sugiarto
Bima Arya Sugiarto
Nama lengkapnya Dr. H. Bima Arya Sugiarto. Namun pria kelahiran Bogor 17 Desember 1972 ini akrab disapa dengan
panggilan Bima Arya.

Bima Arya saat ini masih menjabat Wali Kota Bogor untuk periode kedua (2019-2024). Sebelumnya ia menjadi Wali Kota Bogor periode pertama (2014-2019).

 

Selama menjabat Wali Kota Bogor, tak terhitung penghargaan yang telah diraih Doktor Ilmu Politik lulusan Australian National University Canberra, Australia ini. Antara lain, penghargaan JDIH Terbaik I dari Kemenhumkam, Peringkat Ketiga Nasional Debitur Terbaik Kemenkeu.

Lalu penghargaan Peringkat III BKN Award, penghargaan IGA (Innovative Government Award), penghargaan PeGi (Pemeringkatan e-Government INDONESIA), Pemda Terinovatif dari Kemendagri, Best Government Officer For Accelerated Growth Pada Ajang People of The Year 2020.

Kemudian sebagai Pembina Pelayanan Publik Kategori Sangat Baik Pada Wilayah I, penghargaan SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) 2019, penghargaan SMART CITY 2019, dll.

Di bawah kepemimpinan Bima Arya pula, Pemkot Bogor setiap tahun selalu mendapat Predikat WTP dari BPK.

Baca Juga: Simak Perbedaan Antara Pinjol Ilegal dengan Pinjol Legal atau Resmi, Berikut Ciri-Cirinya

3. Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi, pria kelahiran Subang 11 April 1971, adalah mantan Bupati Purwakarta dua periode berturut-turut dari 2008 sampai 2018.

Dedi Mulyadi meraih gelar Sarjana Hukum (SH) dari Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman Purwakarta pada tahun 1999.
Semasa kuliah ia sudah menjadi aktivis dan menjadi ketua Himpunan Mahasiswa Islam cabang Purwakarta.

Kiprah Dedi Mulyadi di pemerintahan, berawal dari terpilihnya dia sebagai Bupati Purwakarta periode 2008-2013 pada Pilkada Purwakarta 2008 berpasangan dengan Dudung Bachtiar Supardi sebagai wakilnya.

Sebagai informasi, sebelum terpilih menjadi Bupati, Dedi Mulyadi terlebih dahulu menjai Wakil Bupati Purwakarta (2003-2008).

Pada Pilkada Purwakarta selanjutnya, ia kembali terpilih menjadi Bupati untuk masa jabatan keduanya yaitu periode 2013–2018.

Selepas tak lagi jadi Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya Jawa Barat untuk masa bakti 2016–2020 menggantikan posisi Irianto Syafiuddin.

Pada saat Pilgub 2018, ia pernah menjadi Cawagub Jabar mendampingi Dedy Mizwar sebagai Cagub diusung oleh Partai
Golkar, Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional, Namun kalah oleh pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum

Sejumlah pengamat mengatakan, Dedi Mulyadi sebagai satu-satunya kandidat Cagub kuat dalam Pilgub Jabar 2024,
seandainya harus bertarung melawan Ridwan Kamil sekalipun.

Hal itu diakui Firman Manan, Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesian Politics Research and Consulting (IPRC) beberapa pekan lalu di Bandung.

Dia mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya, Dedi Mulyadi satu-satunya kandidat Cagub kuat yang bisa menjadi pesaing Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2024.

Beberapa bulan lalu Dedi Mulyadi mundur dari Partai Golkar yang telah membesarkan namanya selama ini, dan menyatakan diri masuk Gerindra.

2. Sandiaga Uno

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno
Nama lengkapnya Sandiaga Salahudin Uno atau sering dipanggil Sandiaga Uno. Saat ini sosok pria kelahiran Pekanbaru, 28 Juni 1969 menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).

Sandiaga Uno bukanlah sosok baru dalam dunia perpolitikan Indonesia. Setelah puluhan tahun menjadi pengusaha, Sandi terjun ke politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.

Berikut profil dan transformasi Sandiaga Uno dari pengusaha, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Calon Wakil Presiden RI, hingga akhirnya berlabuh sebagai Menparekraf setelah pengumuman reshuffle kabinet Jokowi 2020.

Pada tahun 2009, Sandiaga Salahudin Uno alias Sandiaga Uno tercatat sebagai orang terkaya urutan ke-29 di Indonesia menurut majalah Forbes.

Sukses menjadi pengusaha, Sandiaga Uno menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Pada 2005–
2008.

Rekam jejak Sandiaga Uno di kancah politik dimulai saat dia mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI. Lantaran minim pengalaman, Sandi berkeliling sendirian ke berbagai wilayah di Jakarta.

Politikus Partai Gerindra tersebut akhirnya digandengkan dengan Anies Baswedan dan sukses menumbangkan inkumben Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat) di Pilkada DKI 2017.

Sejatinya, Sandiaga Uno harus mendapingi Anies Baswedan dingga 2022. Namun pada 2019, pasangan ini berpisah setelah Sandiaga Uno memutuskan mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

Alih-alih cuti dari Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno memilih mundur dan berhenti sebagai wakil gubernur. Namun, langkah Sandiaga Uno menjadi RI 2 terhenti lantaran kalah dari pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin.

Meskipun kalah, jalan Sandiaga untuk berpolitik masih cukup panjang. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu memilih untuk rehat sejenak dari dunia politik sejak kontesasi lima tahunan itu.

Selanjutnya, tanpa disangka-sangka, Presiden Joko Widodo menunjuknya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif menggantikan Wishnutama hingga sekarang.

Baca Juga: Pinjol Ilegal Bikin Resah, Ini Tindakan dan Imbauan OJK untuk Lindungi Masyarakat

1. Ridwan Kamil

Ridwan Kamil
Ridwan Kamil
Bagi warga Jawa Barat, boleh jadi tak seorang pun yang tidak mengenal Ridwan Kamil. Maklum sosok yang satu ini adalah mantan Gubernur Jabar Periode 2018-2023.

Namun begitu, nama Ridwan Kamil mulai dikenal di masyarakat ketika pada tahun 2013 mencalonkan diri menjadi walikota Bandung.

Berpasangan dengan Oded Muhammad Danial sebagai calon wakil walikota Bandung, ia terpilih menjadi Wali Kota Bandung periode 2013-2018.

Selama menjabat sebagai walikota Bandung banyak gebrakan yang dibuat olehnya terutama dalam hal sistem pelayanan publik serta tata kota Bandung. Berbagai penghargaan pun berhasil diraih Ridwan Kamil.

Bahkan Ridwan Kamil terpilih menjadi salah satu walikota terbaik di Indonesia. Prestasi ini, membuat partai PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura mengusung Ridwan Kamil untuk maju di Pilgub Jabar 2018.

Berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terpilih sebagai Gubernur Jawa Barat dan dilantik secara resmi pada September 2018 oleh Presiden Joko Widodo.

Seperti juga saat menjabat Wali Kota Bandung, selama 5 tahun menjabat Gubernur Jabar, banyak prestasi yang telah ditorehkan Ridwan Kamil.

Sedikitnya tercatat ada 550 penghargaan sebagai bukti keberhasilan Ridwan Kamil telah dipersembahkannya untuk Provinsi Jabar.

Jumlah penghargaan tersebut, sama artinya dengan sudah ada 550 perubahan terjadi di Jawa Barat selama masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Jabar.

Yang paling fenomenal, berkat kepemimpinan Ridwan Kamil, di Jabar kini sudah tidak ada lagi desa tertinggal dan sangat tertinggal.

“Bahkan di Jabar kini terdapat ribuan desa mandiri dengan BUMDes yang mampu memberikan PAD bagi desanya masing-masing”, kata Kepala Bappeda Provinsi Jabar, Iendra Sofyan pada acara Bimtek Penyusunan Perencanaan Gerakan Menuju Smart Province Tahap 2 di Bandung.

Semua keberhasilan itu ditambah dengan posisinya sebagai incumbent atau petahana, tentu saja bisa menjadi peluang besar untuk menang di Pilgub Jabar 2024, jika Ridwan Kamil kembali maju sebagai sebagai Cagub untuk periode kedua kalinya.

Ridwan Kamil lahir di Bandung, Jawa Barat, 4 Oktober 1971. Ia lulusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung.

Lulus dari ITB, ia memilih untuk bekerja di Amerika Serikat. Tapi hanya bertahan empat bulan bekerja ia berhenti karena dampak krisis moneter.

Tidak langsung pulang ke Indonesia, Ridwan Kazmil bertahan di Amerika dan mendapat Beasiswa di University of California, Berkeley.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x