Nostalgia Bandung, Siaran Radio Saluran SW Pernah Jadi Informasi Bergengsi

- 6 Januari 2024, 20:58 WIB
Kenangan nostalgia di Bandung, siaran radio saluran SW pernah jadi informasi bergengsi.
Kenangan nostalgia di Bandung, siaran radio saluran SW pernah jadi informasi bergengsi. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Pada masa kini, mendengar siaran radio masih disukai oleh sejumlah kalangan. Ada nostalgia di Bandung, dimana siaran radio saluran SW pernah sangat diminati sebagai informasi bergengsi pada zamannya.

Pada masa kini, siaran radio relatif hampir semuanya berada pada saluran FM dan hanya sebagian kecil pada saluran AM/MW. Sedangkan saluran SW, boleh dikatakan sudah hampir tidak terdengar lagi ada siaran, kalau pun ada hanya sayup-sayup di kejauhan.

Namun sampai tahun 1980-an lalu, siaran radio saluran SW menjadi referensi sejumlah kalangan menengah-atas. Sebab, kalangan menengah-atas, ketika itu sangat menyukai berita-berita dunia, dimana dari radio ada kekhasan siaran tersendiri dibandingkan siaran televisi.

 Baca Juga: Kenangan Tahun 1980-an, Intercom Menjadi Sarana Komunikasi Warga Bandung dan Sumedang

Kenangan

Menurut salah seorang sesepuh pertanian di Kabupaten Bandung, H Nono Sambas, yang juga Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung, bahwa siaran radio saluran SW pernah sangat disukai kalangan masyarakat menengah-atas di Bandung sampai tahun 1980-an.

Nono Sambas yang dikenal pemilik Rumah Makan Riung Panyaungan di Jalan Raya Soreang-Banjaran ini, menyebutkan, dahulu siaran radio saluran SW banyak siaran. Kanal yang diminati, adalah SW1 dan SW2, karena pada masanya masih ramai siaran radio asing.

Misalnya, yang ada di SW1 terutama adalah radio luar negeri, misalnya Radio Australia, Radio Inggris (BBC), Radio Belanda, radio berbahasa Cina, dll. Begitu pula pada SW2, ada juga terdengar siaran radio yang kemungkinan dari negara lebih jauh, berikut bahasa masing-masing negara bersangkutan.

“Melalui radio luar negeri, kita bisa mengetahui kultur berbagai negara lain. Jadi, pengetahuan kita akan kehidupan dunia menjadi bertambah,” kenang Nono Sambas, yang juga pegiat radio amatir RAPI Kabupaten Bandung.

Disebutkan, minat masyarakat di Bandung kepada siaran radio saluran SW menjadi tergeser sejak pertengahan tahun 1980-an an awal 1990. Ketika itu, siaran saluran AM/MW yang kebanyakan berupa hiburan ramai-ramai bergeser ke saluran FM, dimana saat bersamaan banyak siaran radio luar negeri di SW terus berkurang.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x