Situs Jambansari di Pusat Kota Ciamis: Mengenang Jasa Bupati Galuh RAA Kusumadiningrat

- 20 Desember 2023, 17:46 WIB
Makam Bupati Camis ke 16, RAA Kusumadiningrat yang telah berhidmat sejak tahun 1839 – 1886, terletak di pusat kota Ciamis, foto diambil Senin 18 Desember 2023./Dicky Harisman/DeskJabar.com
Makam Bupati Camis ke 16, RAA Kusumadiningrat yang telah berhidmat sejak tahun 1839 – 1886, terletak di pusat kota Ciamis, foto diambil Senin 18 Desember 2023./Dicky Harisman/DeskJabar.com /

DESKJABAR - Kabupaten Ciamis memiliki banyak wisata sejarah dan Budaya yang sudah kesohor sejak lama. Beberapa peninggalan tersebut di antaranya adalah situs Astana Gede Kawali dan obyek wisata Budaya Ciungwanara yang menjadi Ikon wisata di Ciamis.

Selain dua situs tersebut, di tengah-tengah kota Ciamis terdapat situs peninggalan dengan jejak cerita kejayaan bernama Situs Jambansari yang juga dihormati keberadaannya oleh masyarakat tatar galuh.

Situs budaya yang dibangun pada tahun 1872 dengan lahan seluas 4 hektar tersebut kini dikelola oleh Yayasan Kusumadiningrat.

Situs Jambansari berupa Kompleks pemakaman seorang tokoh terkenal di Ciamis bernama Raden Adipati Aria Kusumadiningrat (RAA Kusumadiningrat), bupati Ciamis ke-16 yang memerintah pada  tahun 1839 – 1886 ketika masih bernama Galuh.

Baca Juga: Untuk Rawat Caleg Stres Gagal Pemilu 2024, 2 Rumah Sakit di Bandung Siapkan Ruang Khusus

Baca Juga: Tol Getaci Ruas Gedebage-Garut-Tasikmalaya-Ciamis Dieksekusi 2024, Nilai Investasi Rp27,14 Triliun

RAA Kusumadiningrat adalah salah satu bupati Ciamis paling terkenal dan dianggap berjasa besar dalam membangun wilayah Ciamis dahulu ketika masih bernama Galuh.

Pada masa kepemimpinannya, RAA Kusumahdiningrat tidak tinggal di gedung kabupaten. Ia lebih memilih tinggal di rumahnya yang berupa rumah panggung kokoh terbuat dari kayu jati berukir yang disebut sebagai keraton Selagangga. Tempat ini sekarang dikenal dengan sebutan Jambansari.

RAA Kusumadiningrat dikenang sebagai bupati yang cakap, seorang ulama yang aktif menyebarkan dakwan Islam. Pada tahun 1874, ia memperoleh tanda kehormatan dari pemerintah Hindia Belanda berupa songsong kuning (payung kebesaran berwarna kuning emas).

Empat tahun kemudian RAA Kusumadiningrat dianugerahi “Rider Orde van de Nederlandsche Leeuw” dari Ratu Belanda. Ia pandai berbahasa Belanda dan Perancis. Di bawah pemerintahannya Ciamis muncul sebagai kabupaten yang makmur.

RAA Kusumadiningrat berhasil membangun gedung-gedung di pusat kota d iantaranya gedung kabupaten yang sekarang menjadi gedung negara, tangsi prajurit, penjara, kantor pos kantor telegram dan gedung sositeit.

Baca Juga: Bendungan Rp2,8 T di Sungai Citanduy Jabar Ini, Gagal Selesai di Akhir Tahun 2023

RAA Kusumadiningrat juga berhasil menghilangkan tanam paksa (Cultuur Stelsel) di Ciamis, membangun irigasi, membuka lahan pesawahan, mendirikan tiga pabrik menggilingan kopi, membuka perkebunan kelapa, membangun jalan antara Kawali – Panjalau.

Di bidang pendidikan RAA Kusumadiningrat telah mendirikan Sekolah Sunda yang terletak di Ciamis dan Kawali. Ia wafat pada tahun 1886 dan dimakamkan di Gunung Sirnayasa, Jambansari.

Pada gapura makamnya terdapat tulisan dengan aksara sunda kuno yang merupakann petuahnya berupa gugurutan yang isinya sebagai berikut :

Jamban tinakdir yang agung

Caina Tamba Panyakit Amal Jariah

Kaula Bupati Galuh Ciamis Aria Kusumadininrat

Medal Mas Payung Kuning

Kompleks makam Jambansari dikelilingi pagar tembok setinggi dua meter, pintu gerbang untuk masuk ke kompleks berada di sisi timur dengan bentuk bangunan seperti telor.

Pengunjung harus melwati tangga trap untuk masuk ke dalam kompleks pemakaman. Di tengah kompleks makam terdapat bangunan cungku yang terbuat dari kayu jati dengan atap berbentuk limas.

Di dalam kompleks pemakaman juga terdapat bangunan tempat penyimpanan benda-benda purbakala seperti yoni, lingga, menhir, patung ganseha, gong keris, keramik dan lain-lain.

Baca Juga: Asyik, Garut Punya Jalan Baru dengan View Indah Gunung Guntur: Siap Difungsikan Jelang Libur Nataru 2024

Setidaknya ada penginggalan 13 buah arca yang dikumpulkan oleh beliau dalam rangka dakwah agama Islam. Masyarakat yang memiliki arca atau berhala diharuskan untuk mengumpulkannya di lokasi ini.

Arca-arca tersebut ada yang berbentu arca megalitikum, arca tipe pajajaran, Mnandi, Ganesha dan Lingga. Di lokasi ini juga terdapat lumpang batu dan lapik arca

Sebagai destinasi wisata budaya, ada beberapa hal yang bisa kita dapati dengan mengunjungi kompleks makam ini, pertama mengenal informasi tentang jejak kebesaran RAA Kusumadiningrat dalam memimpin Ciamis.

Kedua pola islamisasi yang dilakukan oeh beliau khususnya bagaimana RAA Kusumadiningrat menyikap masyarakat yang berbeda pada saat itu. ***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x