Untuk Rawat Caleg Stres Gagal Pemilu 2024, 2 Rumah Sakit di Bandung Siapkan Ruang Khusus

- 20 Desember 2023, 08:12 WIB
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung siap melayani konseling kejiwaan dan menyiapkan ruang perawatan jiwa khusus untuk caleg yang mengalami stres akibat gagal dalam Pemilu 2024.
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung siap melayani konseling kejiwaan dan menyiapkan ruang perawatan jiwa khusus untuk caleg yang mengalami stres akibat gagal dalam Pemilu 2024. /Dok PRFMNews.id/

DESKJABAR - Untuk mengantisipasi calon legislatif (Caleg) yang mengalami stres atau gangguan jiwa akibat gagal dalam pemilihan legislatif (Pileg) di Pemilu 2024, rumah sakit di Bandung, Jawa Barat telah menyiapkan ruangan khusus untuk rawat inap Caleg gagal tersebut.

Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung misalnya, menyatakan siap melayani konseling kejiwaan dan menyiapkan ruang perawatan jiwa khusus untuk Caleg yang mengalami stres akibat gagal dalam Pemilu 2024.

"Kami menyiapkan (ruang khusus Caleg stres) mulai Januari 2024, khusus perawatan jiwa. Hingga saat ini layanan yang diberikan kepada pasien gangguan jiwa adalah rawat jalan. Kami masih bekerja sama untuk layanan rawat inap pasien gangguan jiwa dengan rumah sakit lainnya," kata Direktur Medik dan Keperawatan RSHS Iwan Abdul Rachman, dikutip DeskJabar.com dari PRFMNews.id, Rabu 20 Desember 2023.

Baca Juga: Bendungan Rp2,8 T di Sungai Citanduy Jabar Ini, Gagal Selesai di Akhir Tahun 2023

Baca Juga: Asyik, Garut Punya Jalan Baru dengan View Indah Gunung Guntur: Siap Difungsikan Jelang Libur Nataru 2024

Iwan menegaskan, pasca pemilu yang berlangsung pada 14 Februari 2024, ruang rawat kejiwaan khusus yang memiliki kapasitas 20 orang tersebut sudah efektif digunakan untuk merawat Caleg yang mengalami gangguan jiwa.

Hal senada dikatakan Dokter Spesialis Jiwa RSHS dr. Santi Andayani. Menurutnya, di awal tahun depan (2024) pasa pemilu Februari 2024, ruang rawat inap khusus Caleg gagal stres itu sudah bisa tersedia.

"Melayani pasien apapun itu terkait gangguan kejiwaan. Kita akan melayani dengan fasilitas yang kita miliki, mudah-mudahan di awal tahun depan kita punya ruang rawat inap," katanya.

Dia menjelaskan, seseorang mengalami gangguan jiwa ringan dan sedang bisa merasakan perilaku yang berbeda mulai dari cemas, jantung berdebar, sakit kepala hingga keluhan di saluran cerna.

"Sementara pasien dengan gejala berat, akan menunjukkan perilaku yang tidak biasa", ungkap dr Santi.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x