Network
DESKJABAR - Seperti biasanya, pagi itu sekitar pukul 06.00 WIB, Nana Suryana 61 tahun mendorong gerobak dagangannya dari kediamannya di sekitar Gang Sauyunan, Kelurahan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ke tempat mangkalnya di pertigaan Jl. Stasiun - Jl. Pemuda.
Usai memarkirkan gerobaknya, Nana pun memasang dan mengikat tenda peneduh kemudian menurunkan satu set meja dan bangku untuk pembeli dari atap gerobak selanjutnya diletakan sejajar gerobak dagangannya.
Tak berhenti di situ, kakek 8 cucu itu kemudian merapikan beberapa ples berisi kacang goreng, bawang merah goreng dan menata mangkuk.
Baca Juga: Ketua KPK Nonaktif Firli Bahuri 'Ngacir' Usai Jalani Pemeriksaan 10 Jam di Bareskrim Polri
Baca Juga: WASPADA, 32 Perairan di Indonesia Berpotensi Diterjang Gelombang Tinggi: INI DAFTARNYA!
Selanjutnya ia mengambil lap dan membersihkan meja, kursi lalu menaruh botol kecap, mangkuk lada serta tisu makan.
Sambil menunggu pembeli, ia sesekali membuka tutup gentong berisi kuah panas yang telah diberi bumbu rempah-rempah dan pelan-pelan mengaduknya.
Bagi warga sekitar kelurahan Ciamis, Abah Nana demikian panggilan akrabnya sudah cukup dikenal sebagai pedagang lengko ayam dan kupat tahu. Ia biasa mangkal pagi hari mulai pukul 07.00 WIB-12.00 WIB.
Kisah Perjalanan
Saat penulis memesan semangkuk lengko ayam pagi itu, Abah Nana terlihat gembira karena penulis menjadi konsumen pertamanya yang membeli dagangannya.
