Sumedang Rawan Bencana saat Musim Hujan, Inilah Beberapa Lokasi Titik Banjir dan Longsor yang Perlu Diwaspadai

- 4 Desember 2023, 20:17 WIB
Caption: Ilustrasi longsor/Petugas mencari korban longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Basarnas.
Caption: Ilustrasi longsor/Petugas mencari korban longsor di Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. ANTARA/HO-Basarnas. /

DESKJABAR - Kemarau cukup panjang sudah usai dan kini tibalah musim penghujan. Baik musim kemarau ataupun hujan tentu ada plus minusnya.

Jika kemarau menyebabkan kekeringan dimana-mana, tentu musim hujan yang kita tunggu-tunggu sejak lama perlu diwaspadai dampak negatifnya, yakni terjadinya bencana.

Baca Juga: Persib Bandung vs PSM Makassar : Link Live Streaming dan Jadwal Siaran Langsung

Seperti diketahui bahwa Sumedang adalah salahsatu daerah di Jawa Barat yang rawan bencana, seperti banjir, longsor hingga angin puting beliung.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang Atang Sutarno mengimbau masyarakat atau mungkin yang melintasi wilayah Sumedang agar berhati-hati.

"Sumedang sebagaimana kita ketahui bersama bahwa seluruhnya daerah rawan bencana terutama bencana banjir dan longsor. Nah sekarang kita menghadapi musim penghujan atau hidrometeorologi, saya sangat memohon dan berharap kepada seluruh warga masyarakat dan yang melintasi wilayah Sumedang untuk berhati-hati," imbuh Atang saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 4 Desember 2023.

Seperti himbauannya, inilah beberapa lokasi titik banjir dan longsor yang perlu diwaspadai, antara lain ;

1.Cadas Pangeran

Secara kasat mata, Cadas Pangeran, ruas jalan nasional penghubung dari beberapa kabupaten/kota seperti Majalengka, Cirebon, Sumedang menuju Bandung kondisinya memang sudah sangat bagus, tidak mengkhawatirkan.

Disamping kualitas aspal jalan yang bagus, tebing-tebing di Cadas Pangeran sudah diberikan pengamanan. Namun, tetap saja harus berhati-hati ketika melintasi jalan tersebut.

"Cadas Pangeran sudah lebih bagus, tapi harus cukup berhati-hati, karena disana ada kemungkinan saja (longsor) yang namanya bencana kan tidak tahu," kata Atang.

Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu terjadi longsor bebatuan besar di Cadas Pangeran. Sejumlah kendaraan ringsek tertimpa bebatuan yang sangat besar.

2.Citengah

Daerah Citengah adalah daerah kawasan wisata. Namun, perlu hati-hati karena daerah Citengah ini selain rawan banjir juga rawan longsor.

Baca Juga: Turis Indonesia Mendominasi Wisata di Singapura, Walau Isu Covid-19 Kembali Muncul

"Bisa saja kita sebut Citengah aman, Ok. Tapi kita masih terus berhati hati, kalau hujan turun segera menjauhkan diri dari lokasi," imbuhnya.

3.Cimanggung

Sampai sekarang, seperti dijelaskan Atang, Cimanggung masih rawan daerah longsor.  Oleh karena itu dihimbau kepada warga di daerah tersebut agar waspada, terutama terhadap tebing-tebing tinggi.

"Hati hati terhadap tebing-tebing di daerah itu jika terjadi hujan yang sangat lebar dan terjadi dalam waktu yang lama silahkan menghindar dulu untuk sementara," imbuhnya.

4.Jatinangor

Daerah Jatinangor ini daerah rawan banjir. Jadi, banjir seringkali terjadi jika hujan turun sangat lebat bisa menyebabkan banjir bandang. Jadi, untuk mengantisipasinya dihimbau kepada masyarakat agar membersihkan selokan-selokan atau gorong-gorong di daerah itu.

"Ketika hujan, tolong drainase dibersihkan selokan dibersihkan karena ketika air nanti datang saat musim hujan yang cukup tinggi itu akan sangat membahayakan bisa terjadi banjir bandang tinggi dan terjadi genangan yg cukup besar," imbuhnya.

5.Ujungjaya

Waspada juga banjir dan longsor untuk daerah Ujungjaya. Ujungjaya juga saat ini baru saja terjadi jebolnya cariang.

 "Kemarin baru kita perbaiki untuk smntara, air intensitasnya cukup tinggi," ucapnya.

6.Cipelang

Berhati-hati untuk daerah Cipelang dan sekitarnya karena luapan daripada sungai Cimanuk yang menyebabkan banjir di daerah tersebut.

Baca Juga: 11 Korban Tewas di Gunung Marapi Meletus, Masih Dicari Identitas Mereka

"Oleh karena itu, mohon berhati-hati pengguna jalan agar memperhatikan sungai, jangan sampai terjadi seperti pada tahun 2021 kemarin, di tahun 2023 jangan sampai terjadi lagi," imbuhnya.

7.Sumedang Utara, Ganeas, Cisitu, Darmaraja, Wado

Kemudian, untuk daerah lainnya, seperti Sumedang Utara, Ganeas, Cisitu, Darmaraja dan samping Wado sampai menuju ke arah Malangbong masyarakat dan pengguna jalan agar berhati-hati.

"Karena itu daerah rawan longsor dan banjir bandang. Kemungkinan kalau hujan tinggi itu daerah atas akan mengalirkan air yang cukup besar seperti halnya yang terjadi di dekat jembatan di daerah Wado itu," ucapnya.

8.Jatinunggal, Jatigede

Kemudian yang lainnya yang rawan banjir dan longsor itu yakni, daerah Jatinunggal dan Jatigede.

Dua itu merupakan daerah rawan. Dihimbau berhati-hati untuk yang berwisata jika terjadi hujan untuk tidak menuju daerah tebing atau daerah daerah yang ada pohonnya karena itu daerah rawan banjir, longsor dan pohon tumbang.

Atang berharap agar himbauan tersebut diperhatikan. Masyarakat dan pengendara yang melintasi daerah Sumedang agar sama-sama menjaga keselamatan masing-masing.

"Silahkan kita sama-sama dengan BPBD menjaga keselamatan diri kita menjaga harta kita, menjaga nyawa kita, BPBD terbatas tenaganya, Pemda Sumedang juga terbatas, keselamatan bukan berada di negara atau di pemerintahan tapi keselamatan ada diri kita masing masing. Saya mohon kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga keamanan ketertiban dan juga menjaga keselamatan. Saya himbau musim hujan akan turun dan kemungkinan intensitasnya akan lebih tinggi mari kita sama-sama memberikan kewaspadaan itu," pungkasnya menutup pembicaraan.

Pemasangan Alat Deteksi Bencana

Sebelumnya, dalam mengantisipasi terjadinya bencana pada musim penghujan ini, Pj. Sekda kabupaten Sumedang Tuti Ruswati mengatakan, Pemda Sumedang telah melakukan langkah-langkah, salahsatunya dengan cara memasang rewarning system beberapa titik rawan di Sumedang.

Baca Juga: Antisipasi Bencana Musim Penghujan, Pemkab Sumedang Pasang Alat Canggih Tanda Bahaya di 7 Titik Rawan

Rewarning system disini merupakan alat deteksi yang dipasang untuk mengetahui potensi bencana yang akan terjadi di daerah-daerah rawan. Alat deteksi bencana ini merupakan kerjasama dengan Universitas Indonesia (UI) di pasang di 7 titik lokasi rawan bencana banjir dan longsor.

Adapun sejumlah darah titik rawan itu antara lain ; Jatinangor, Cimanggung, Citengah, Tomo Ujungjaya dan lain sebagainya.

"Jadi alat ini bisa mendeteksi ketinggian air, kemudian apabila air itu akan menyebabkan satu banjir itu akan langsung terkonek dengan handphone. Kita punya itu sehingga nanti masyarakat bisa lebih waspada," kata Tuti.

Dan untuk mematangkan persiapan itu, dalam waktu dekat jajaran Pemda Sumedang akan melakukan rapat Forkopimda terhadap kewaspadaan dini menghadapi musim penghujan dan menghadapi bencana banjir dan longsor.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x