RW 26 Cipageran Cimahi, Lakukan Pemilahan Sampah Rumah Tangga dan Disalurkan ke Bank Sampah Samici

- 11 September 2023, 06:25 WIB
Secara periodik sampah anorganik hasil pemilahan di lingkungan RW 26, Kelurahan Cipageran, Cimahi, disetorkan ke Bank Sampah Samici
Secara periodik sampah anorganik hasil pemilahan di lingkungan RW 26, Kelurahan Cipageran, Cimahi, disetorkan ke Bank Sampah Samici /DeskJabar/Dendi/

DESKJABAR- Sebagai solusi pengelolaan sampah berkelanjutan, RW 26 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimai Utara, Cimahi melakukan pemilahan sampah rumah tangga. Selanjutnya, sampah tersebut diserahkan ke Bank Sampah Samici (Sampah Induk Cimahi) sehingga memiliki nilai ekonomi.

Guna mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan tersebut, mereka mendapat bantuan dari Politeknik Negeri Bandung (Polban), melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tahun 2023.

Baca Juga: Puluhan Ribu Peserta Semarakan Senam Massal Haornas di Kota Tasikmalaya, Cheka : Olahraga Melatih Sportivitas

Perlunya pengelolaan sampah berkelanjutan, karena saat ini Kota Bandung dan sekitarnya, termasuk Cimahi, menghadapi darurat sampah dengan terjadinya kebakaran di TPA Sarimukti.

Apalagi, khusus Cimahi, mereka memiliki pengalaman buruk soal sampah, dengan terjadinya ledakan di TPA Leuwigajah pada 21 Februari 2005. Tidak heran, pada tanggal tersebut diperingati sebagai hari Peduli Sampah Nasional (HPSN).

Pemilahan sampah rumah tangga yang dilakukan di lingkungan RW 26 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, juga sebagai bagian keterlibatan mereka dalam Gerakan Orang Cimahi Pilah Sampah (Grak Ompimpah).

Gerakan tersebut diwujudkan melalui  pelatihan Kader Pilah Sampah dari setiap RW di Kota Cimahi yang akan mengedukasi, mengajak dan mengingatkan Masyarakat Kota Cimahi untuk memilah sampah dari rumah.

Sementara itu, dalam kegiatan PkM Politeknik Negeri Bandung Tahun 2023 hadir untuk mendukung dan mensukseskan Program Grak Ompimpah di Lingkungan RW 26 dengan memberi edukasi dan mengajak warga RW 26 untuk “ Yuk Pilah Sampah mulai dari Rumah”.

Partisipasi masyarakat dengan melibatkan Ketua RW, Ketua RT 01 sd 08, Pengurus RW, Ketua PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dengan para Kader tiap RT dan Tim Kader Grak Ompimpah RW 26.

Setelah sosialisasi & pelatihan pengelolaan sampah dengan prinsip 3 R (Reduce, Reuse, Recycle) dan menyediakan fasilitas/sarana kebersihan, kemudian dilakukan pendampingan pengelolaan sampah rumah tangga secara periodik.

Selanjutnya dilakukan monitoring dan evaluasi dengan melibatkan masyarakat untuk memberikan umpan balik agar kegiatan pilah sampah sebagai solusi pengelolaan sampah rumah tangga dapat terus berjalan secara berkelanjutan.

Secara umum, implementasi dari kegiatan ini adalah warga di lingkungan RW 26 melaksanakan kegiatan pilah sampah sebagai berikut :

Baca Juga: SD Ar Rafi Terapkan Kang Pisman, Bank Sampah, Hingga Loseda dalam Atasi Sampah

1.Sampah organik sampah sisa makanan, sayuran, buah-buahan, ini dapat dijadikan pupuk tanaman, magot untuk ikan lele, dll.

2.Sampah an organik adalah sampah yang dapat dimanfaatkan lagi dan di daur ulang seperti : dus, kertas, botol plastik, dll.

3.Sampah residu, sampah yang tidak dapat didaur ulang, seperti : Styrofoam, pampers, tisu bekas,dll

Disalurkan ke Bank Sampah Samici

Setelah dilakukan pemilahan, sampah yang masuk katagori sampah anorganik kemudian diserahkan ke Bank Sampah Samici (Sampah Induk Cimahi), yang berjarak 2,5 km dari lingkungan warga RW 26. 

Secara periodik, sampah anorganik diangkut  oleh Tim Kader Grak Ompimpah atau warga secara langsung menyerahkan ke TPS (Tempat Pemilahan Sampah) RW 26 Berseri (Bersih Sehat Asri). Selanjutnya, sampah anorganik dijemput oleh Petugas Bank Sampah Samici, sehingga mempunyai nilai ekonomi dalam bentuk buku tabungan warga RW 26.

Dalam penanganan sampah berkelanjutan tersebut, diakui mereka terkendala tidak memiliki lahan untuk pengolahan kompos sehingga RW 26 kerjasama dengan Gemi (Gerakan Ekonomi Mandiri) 0418 yang letaknya 1,6 km dari lingkungan RW 26.

Sampah Organik dikumpulkan untuk pakan maggot yang akan digunakan untuk budidaya ternak lele.  Sedangkan untuk sampah residu, dibuang ke bak sampah yang diangkut oleh mobil sampah ke TPS (Tempat Pengolahan Sementara).

Antusias warga untuk pilah sampah begitu besar ini terbukti dengan jumlah nasabah RW 26 Berseri dari awal hanya 30 warga sekarang sudah melebihi karena sampah warga ada yang dikelola secara kolektif oleh Ketua RT 05 dan RT 07.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Rilis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x