Network
Anjing pelacak diturunkan untuk mengedus di kawasan TKP Ciseuti, Jalancagak, dan di kawasan sekitarnya termasuk di tempat pencucian mobil yang tidak jauh dari TKP.
Saat itu di TKP dihadirkan juga sejumlah saksi, termasuk Yosef dan Yoris, anak Yosef, serta Danu. Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Subang AKPB Sumarni juga tampak hadir.
Saat itu, anjing tersebut sempat mengonggong dan menggigit saat mendekat ke Danu.
5.Sosok Banpol
Sosok banpol tidak diperiksa oleh tim penyidik, sempat viral di media massa. Hal ini berawal dari pengakuan Danu bahwa pada 19 Agustus 2021 atau saat pemakaman kedua korban kasus Subang 2021, Danu diminta tolong oleh seorang banpol untuk masuk ke rumah TKP yang masih diberi garis polisi.
Bahkan saat disuruh menguras bak mandi di dalam rumah TKP, dia menemukan gunting dan cutter di dasar bak mandi.
Kuasa Hukum Yosef, Rohman kemudian meminta polisi menangkap Danu karena dinilai telah melanggar hukum karena memasuki TKP yang masih dijaga garis polisi. Rohman juga mengkahawatirkan barang bukti di TKP bisa rusak atau hilang.
Baca Juga: Resmi! Tol Getaci Gedebage-Ciamis Dilelang Akhir Tahun Ini, PUPR: Pengadaan Lahan Sudah Sampai Garut
Namun kemudian serangan balik diberikan oleh kuasa hukum Danu dan Yoris ketika itu yakni Achmad Taufan. Menurut keterangan Yoris ternyata di siang di hari yang sama, Yosef beserta sejumlah polisi dan ditemani Yoris, juga masuk ke dalam TKP dengan membawa sejumlah barang.
Achmad Taufan juga meminta tim penyidik memerika sosok banpol, yang ternyata kemudian berkembang ada 2 sosok banpol yakni yang mengajak Danu mengantar mobil Alphard dari TKP ke Polsek Jalancagak pada tanggal 18 Agustus 2021 malam, serta banpol yang mengajak Danu masuk ke dalam TKP dan menyuruh menguras bak.
Permintaan Achmad Taufan karena pihak kepolisian menafikkan keberadaan sosok banpol tersebut.
